Kata siapa mudah? Jauh dari itu. Sama sekali tidak segampang itu. Memotret bunga tidaklah semudah yang dibayangkan oleh banyak orang. Justru sebaliknya, banyak sekali kesulitan yang dihadapi dalam melakukannya.
Month: December 2016
Apa Genre Fotografi Anda? Bisakah Memilih Dua atau Tiga?
Apa genre fotografi yang Anda ikuti? Terus terang, kalau pertanyaan tersebut Anda ajukan kepada saya, maka jawabannya adalah TIDAK TAHU.
Sama sekali tidak tahu dan bahkan untuk sekedar memikirkan saja saya malas. Terlalu malas mungkin.
(Foto) Bunga Teratai : Tidak Pernah Gagal Memukau
Tidak pernah gagal! Bunga Teratai, atau nama latinnya Nymphaea memang tidak pernah tidak selalu akan membuat manusia mengerlingkan mata walau sejenak untuk menatap keindahannya.
Pink, atau putih biasanya warnanya. Mahkota bunganya terdiri dari belasan kelopak kecil dengan benang sari berwarna kuning atau pink berada di pusatnya.
Padahal, bukan sebuah bunga yang mahal dan jarang sekali dipakai untuk menghias ruangan, kecuali ada kolam di dalamnya.
Bagaimanapun, memang bunga teratai tidak sulit membuat perhatian orang teralih kepadanya, bahkan dalam bentuk foto sekalipun.
(Foto) Topeng Barong – Bali
Topeng Barong pada pertunjukan Tari Barong dan Keris di Desa Kesiman, Bali, obyek yang sangat fotogenik dan bisa menghasilkan foto yang bagus.
Tetapi, melihat kembali hasil si Fujifilm Finepix HS 35EXR, yang cuma kamera prosumer, membuat saya menghela nafas. Kurang tajam dan jelas karena zoom dipaksa pada titik maksimum.
Andai saja, saat itu yang di tangan adalah sebuah Canon 750D dengan lensa 70-300 mm atau setidaknya 50-200 mm. Rasanya hasilnya bisa lebih baik dari ini.
Setelah sedikit dipoles sana-sini, meski tidak bisa 100% puas, tetapi tidak jelek juga dan masih bisa dinikmati.
Garis Horizon Lurus Pada Foto : Foto Miring Tidak Enak Dilihat
Sebuah kesalahan kecil, dan umum pada saat memotret adalah tentang garis horizon yang tidak lurus. Kesalahan yang bukan hanya dilakukan oleh para pemula tetapi juga terjadi pada kalangan yang sudah berlaberl “pro”.
Manusiawi sebenarnya. Semangat dan gairah saat melihat sebuah obyek menarik terkadang bisa membuat siapapun melupakan hal-hal kecil seperti apakah sebuah garis horizon lurus atau tidak.
Fotografi Jalanan : Menampilkan Keindahan Dari Keseharian
Fotografi Jalanan, Street Photography, adalah genre fotografi yang berfokus pada merekam momen-momen yang terjadi dalam kehidupan manusia di ruang publik.
Genre ini menampilkan sisi kehidupan manusia apa adanya tanpa sang fotografer mencoba terlibat dengan obyek yang menjadi sasaran lensanya.
(Foto) Pantai Nusa Dua Bali – Halaman Belakang Grand Nikko Hotel
Tidak salah kalau Bali disebut surga oleh banyak orang asing. Keindahannya memang bisa membuat mata tidak berkedip.
Prinsip KISS : Keep It Simple Stupid, Indah Tidak Perlu Rumit
Prinsip KISS, Keep It Simple Stupid adalah sebuah prinsip yang mengajarkan para fotografer untuk berpikir sederhana, bertindak sederhana dan menterjemahkannya dalam foto yang sederhana juga.
Herannya, prinsip ini sebenarnya bukan diciptakan oleh kalangan fotografer. Pertama kali prinsip ini dikemukakan adalah oleh Angkatan Laut Amerika Serikat di tahun 1960.
Memotret Dengan HP atau Smartphone : Siapa Takut!
Mengapa harus takut? Mengapa pula harus minder? Kalau memang kita hanya memiliki HP atau Smartphone tidak berarti kta tidak bisa bergabung dan mempelajari fotografi. Memotret dengan HP atau smartphone tidak berarti secara otomatis hasil fotonya jelek dan tidak enak dilihat.
Tidak. Itu sebuah pemikiran yang salah. Sangat salah, bahkan.
Rule of Thirds : Prinsip Dasar Fotografi, Boleh Dilanggar Kok!
Rule of Thirds, Aturan Satu Pertiga atau Tiga Pertiga adalah prinsip dasar fotografi yang penting untuk membuat komposisi foto yang seimbang. Prinsip ini dipergunakan dalam hubungannya dengan penempatan Point of Interest (POI) atau fokus pada sebuah foto.