Apa Beda Antara Fotografi Jalanan Dan Jurnalistik?

Secara teori, Fotografi Jalanan dan Jurnalistik adalah dua genre yang berbeda. Masing-masing memiliki karakter dan ciri khas yang, lagi-lagi menurut teori, berbeda.

Masalahnya ada banyak teori dan definisi terkait kedua genre ini. Bukan hanya satu. Hal itu bisa terjadi mengingat tidak ada badan khusus yang bisa menjadi wasit untuk menentukan batasan secara definisi yang jelas.

Hanya menurut pengalaman saya sendiri, perbedaan antara keduanya ada pada poin di bawah ini.

Fotografi jurnalistik menceritakan tentang sebuah peristiwa dan secara akurat dan apa adanya . Hasil foto menggambarkan peristiwa itu dalam bentuk visual / foto

Fotografi jalanan menceritakan sebuah kisah yang tidak mewakili kejadian sesungguhnya dan merupakan interpretasi dari pemotretnya terhadap apa yang dilihatnya

Fotografi jurnalistik karena merupakan bagian dari produk jurnalistik lain otomatis harus mengikuti kaidah “apa adanya alias yang sebenar-benarnya. Tidak dimanipulasi dan tidak mencerminkan sudut pandang atau interpretasi si pemotretnya. Pemirsa diusahakan tidak memiliki interpretasi lain, selain yang digambarkan dalam foto.

Berbeda dengan fotografi jalanan yang mendekati seni. Disana terdapat unsur dimana interpretasi pemotretnya diperkenankan masuk ke dalam foto hasil karyanya. Bisa juga berupa cerita yang ingin disampaikan oleh fotografernya, yang belum tentu terjadi. Pemirsanya dibebaskan untuk melakukan “penerjemahan” sendiri terhadap apa yang mereka lihat di foto.

Sayangnya, seperti juga hal lain di dunia nyata, membahas sesuatu secara teori akan lebih mudah dibandingkan dengan melakukan atau melihatnya secara langsung di lapangan.

Seperti foto di atas, apakah ini masuk fotografi jalanan atau fotografi jurnalistik?

Terus terang saya tidak bisa memastikannya.

Hal itu berbeda dengan dua foto di bawah ini.

Apa Beda Antara Fotografi Jalanan Dan Jurnalistik?
A
Apa Beda Antara Fotografi Jalanan Dan Jurnalistik?
B

Foto A lebih mengarah ke jurnalistik karena peristiwa digambarkan apa adanya. juga, disana ada sebagian dari teori 5W+H (What/Apa, Who/Siapa, Why/Mengapa, When/Kapan, Where/Dimana + How/Bagaimana)

Contoh penjelasan

  1. Apa : foto ini menggambarkan peristiwa APA? Cap Go Meh Bogor 2018
  2. Siapa : Siapa yang ada dalam foto ini? Para pemain barongsay dan Liong
  3. Dimana : Dimana peristiwanya terjadi? Jalan Suryakencana Bogor
  4. Kapan : Kapan peristiwa ini terjadi? 2018

Foto A memang menggambarkan kejadian yang sungguh terjadi dalam satu masa dan suatu waktu. Foto ini bisa dihubungkan dengan event tersebut.

Bagaimana dengan foto B?

  1. Apa : seorang anak balita hendak bertukar sepatu dengan pak Polisi? Silakan diinterpretasikan sendiri
  2. Siapa : Ada yang tahu nama si anak atau si polisi?
  3. Dimana : Sebenarnya terjadi di Jalan Suryakencana juga
  4. Kapan : sebenarnya tahun 2018 juga, cuma sulit dibuktikan bahwa si anak memang ada disana saat event itu

Dari sini terlihat adanya perbedaan yang lumayan besar antara fotografi jalanan dan fotografi jurnalistik.

Ada beberapa karakter lain yang menurut saya merupakan perbedaan dari hasil foto kedua genre itu.

Fotografi JurnalistikFotografi Jalanan
Penekanan pada peristiwa sesungguhnyaPenekanan pada memberikan unsur dramatisasi/keindahan
BeritaCerita
Setajam mungkin (kalau bisa tanpa bokeh) Bokeh sering dipakai
Tokoh / seseorang atau sesuatu yang dikenal Orang / Obyek tidak dikenal
Tidak dimodifikasi (kalaupun diedit sebatas contrast and brightness)Editing merupakan bagian penting (mendekati definisi fotografi adalah seni melukis dengan cahaya)
ObyektifSubyektif

Itu pandangan saya saja berdasarkan pengamatan dan pengalaman di lapangan. Bukan merupakan kepastian.

Pandangan ini didapat karena kebetulan saya mengelola blog Lovely Bogor yang bercerita tentang segala sesuatu di Kota Hujan, termasuk peristiwa yang dilihat sendiri. Mau tidak mau saat itu saya sebisa mungkin menjadi obyektif dan merekam apa yang saya lihat apa adanya.

Di sisi lain, saya juga seorang penggemar fotografi jalanan dan selalu berusaha menampilkan keindahan dari kehidupan orang biasa di ruang publik.

Jadi, sedikit banyak, saya bisa “merasakan” perbedaan kedua genre tersebut karena saya sering “terjebak” dalam kebingungan harus memotret dengan cara apa.

Apa adanya ala jurnalistik atau menekankan pada sisi keindahan?

Nah, bagaimana menurut Anda sendiri tentang beda fotografi jalanan dan jurnalistik? Bisa berbagi pendapatnya?

Leave a Comment