Apa genre fotografi yang Anda ikuti? Terus terang, kalau pertanyaan tersebut Anda ajukan kepada saya, maka jawabannya adalah TIDAK TAHU.
Sama sekali tidak tahu dan bahkan untuk sekedar memikirkan saja saya malas. Terlalu malas mungkin.
Terdengar sangat tidak profesional ya? Tetapi, itulah kenyataannya. Walaupun saya penggemar yang namanya fotografi jalanan, saya tidak membatasi diri pada hanya memotret aktifitas manusia di ruang publik saja. Sering saya juga memotret pemandangan, bangunan, hewan, dan masih banyak lainnya.
Jadi, boleh lah disebutkan saya sebagai tidak bergenre.
Apa itu genre fotografi?
Genre, kalau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan aliran. Biasanya dipergunakan untuk mengkategorikan sebuah hal, terutama dalam hal karya seni berdasarkan ciri-ciri yang membedakannya dari genre-genre yang lain.
Sebagai contoh, genre fotografi jalanan memiliki kriteria seperti di ruang publik, natural, dan secara sembunyi-sembunyi. Bandingkan dengan genre “sport photography” atau fotografi olahraga yang membatasi diri pada mengambil obyek momen-momen yang berkaitan dengan even-even olahraga.
Biasanya genre fotografi juga dipergunakan oleh para fotografer untuk mengidentifikasikan diri mereka, berdasarkan apa yang dpaling disukainya. Dengan begitu secara tidak langsung mereka mem-branding diri sebagai bagian kelompok tertentu.
Gaya-gaya foto suatu kelompok tertentu, walau tidak mutlak bisa dibedakan satu dengan yang lainnya.
Ada berapa genre fotografi di dunia?
Itulah masalahnya.
Hingga saat ini belum ada yang namanya sebuah lembaga yang bisa menjadi patokan. Terkadang satu orang dan orang lainnya memiliki pandangan yang berbeda dan membuat pengkategoriannya sendiri-sendiri , dan dengan istilahnya sendiri-sendiri.
Belum ditambah dengan kenyataan bahwa fotografi lebih dekat ke seni yang mengandalkan kreatifitas manusia. Oleh karena itu, tidak jarang “genre-genre” baru pun bermunculan seiring dengan perkembangan kreatifitas manusia.
Alhasil, tidak ada patokan standar jumlah pasti ada berapa genre fotografi di dunia.
Meskipun demikian, walau tidak resmi ada beberapa genre yang secara tidak tertulis sudah disepakati dan ada di dunia ini, seperti
Fotografi Boneka/Mainan :
Genre yang berfokus pada menghasilkan foto dengan obyek boneka atau mainan. Masih belum umum, tetapi hasilnya akan tetap sama memukau dengan genre-genre lain yang memanfaatkan makhluk atau benda sebagai obyeknya.
Fotografi Jurnalisme :
Genre fotografi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada publik atau masyarakat.
Biasanya dilakukan oleh para juru foto yang bekerja, baik secara freelance atau terikat dengan sebuah perusahaan media massa.
Fotografi Potret :
Sebuah genre yang berfokus pada manusia, terutama pada wajah dan sosoknya. Penekanannya bisa pada emosi, penampilan dan segala sesuatu yang ada pada diri manusia.
Fotografi Makanan :
Sering ngiler kan melihat foto-foto makanan yang dipajang di iklan-iklan restoran? Pasti lah, saya juga kalau sedang lapar merasa demikian. Itu adalah hasil karya dari fotogafi makanan, genre yang berfokus pada menyajikan keindahan dari berbagai jenis kuliner.
Fotografi Lanskap ( Lanscape) :
Genre fotografi ini akan membuat mata terpesona dengan berbagai keindahan yang disediakan oleh alam bagi manusia.
Fotografi Alam Liar (Wildlife) :
Melihat kehidupan, hewan di alam liar seringkali mempesona manusia-manusia kota. Mereka membayangkan kebebasan yang ditawarkan oleh kehidupan liar nan bebas.
Itulah fokus dari fotografi Alam Liar (terjemahan dari Wildlife). Biasanya obyeknya adalah hewan liar di habitat asli mereka.
Fotografi Bawah Air :
Kalau singa menjadi buruan para penggemar fotografi kehidupan liar, paus dan hiu adalah sasaran para anggota genre fotografi bawah air, walau juga terkadangĀ diburu anggota fotografi kehidupan liar.
Bukan untuk diambil dagingnya, tetapi sekedar foto seringnya untuk membantu menjaga kelestarian mereka sendiri. Butuh peralatan yang lebih dari sekedr kamera DSLR untuk menjadi anggota.
Fotografi Jalanan :
Sudah dibahas panjang lebar di artikel sebelumnya. Silakan saja klik link di bagian atas yang berwarna biru.
Fotografi Makro :
Ada yang tahu mata lalat seperti apa? Tidak kan?
Cobalah minta contoh foto dari mereka yang memegang krtu member genre fotografi makro. Rasanya mereka menyimpan paling tidak satu.
Istilah kasarnya memang begitu minat para penggemar fotografi makro, mereka akan membuat sesuatu yang kecil menjadi tampak besar dan raksasa.
Fotografi Perang :
Entahlah, walau tidak seharusnya berprasangka buruk, tetapi tidak terhindarkan bahwa ada orang yang berharap terjadi perang. Bukan hanya para politikus, tetapi juga mereka yang memiliki genre fotografi perang mungkin mengharapkan ada perang.
Kalau terlalu damai, maka tidak ada obyek yang menjadi sasaran kamera mereka. Mudah-mudahan mereka tetap menganggur dan pindah genre saja secepatnya.
Fotografi Konseptual atau Fine Art :
Sebuah genre yang mencoba memvisualisasikan atau mewujudkan visi yang ada di kepala seseorang ke dalam bentuk 2 dimensi, foto. Bisa manusia, bisa binatang, bisa benda mati lainnya.
Bagaimana visi tersebut diterjemahkan dalam bentuk seni fotografi adalah sesuatu yang dilakukan oleh mereka yang menganut genre ini.
Fotografi Fashion/Fesyen :
Fashion blogger ada, maka penggemar fotografi pun memiliki genre yang sama, fotografi fashion atau fesyen dalam ejaan Indonesia.
Mereka mengetengahkan bagaimana usaha manusia untuk tampil menarik dalam busana-busana dan berbagai gaya serta asesorinya.
Fotografi Arsitektural :
Tahukah Anda bahwa garis-garis nan simetris itu sangat disukai mata manusia?
Tidak heran kan kalau ada yang memanfaatkan bentuk-bentuk bangunan yang biasanya simetris itu untuk memanjakan mata yang melihat. Ada genre fotografi tersendiri untuk itu, namanya fotografi arsitetural.
Fotografi Dokumentasi :
Biasanya merekam berbagai momen tentang satu subyek dalam sebuah masa dan sebuah isu khusus. Dengan begitu siapapun yang melihat fotonya akan bisa segera teringat akan momen-momen tersebut.
Temanya bisa beragam, mulai dari sosial budaya, hingga politik.
Itulah kira-kira genre fotografi yang saya ketahui. Masih mungkin ada yang lainnya? Sangat mungkin.
Seperti sudah dikatakan di atas, rasanya masih banyak lagi genre yang belum disebutkan disini. Kalau Anda mau menambahkan, silakan saja. Diterima dengan senang hati.
Selain itu, besar kemungkinan bahwa ciri khas satu genre dimiliki oleh genre yang lain, seperti Fotografi Alam Liar dan Fotografi Bawah Air, bisa saja bersinggungan karena Paus atau Hiu adalah bagian dari Alam Liar di Air. Iya kan?
Lalu, yang mana pilihan saya?
Entahlah. Saya mungkin juga tidak peduli. Walau mungkin disebut tidak keren dan mengikuti tren, tetap saja bagi saya memotret adalah memotret, menangkap momen kehidupan.
Kalau Anda mau memilihkan genre untuk saya, boleh? Sebut saja. Foto-foto di blog ini bisa dijadikan acuan kira-kira saya masuk genre yang mana. Mau membantu?