
Maukah Anda membawa kotak seperti di atas saat hendak memotret? Kemungkinan besar, jawabannya TIDAK. Terlalu besar, berat dan merepotkan.
Tetapi, jutaan orang antara tahun 1900-1960 dengan senang hati membawanya. Karena tanpa kehadirannya, maka mereka tidak bisa memotret.
Namanya Brownie dan benda seperti foto di atas adalah kamera yang digemari pada masa itu. Kamera ini adalah yang pertama menggunakan “roll film”.
Produsennya adalah Eastman Kodak yang kemudian meraup untung atas kesuksesannya. Perancangnya bernama Frank A. Brownell.
Harganya murah dan terjangkau oleh semua kalangan, yaitu hanya US$ 1 (kira-kira sama dengan US$ 29 pada tahun 2017) untuk Brownie dan US$ 2 untuk Brownie 2. Murahnya harga kamera ini merupakan penunjang keberhasilannya di pasar.
Suksesnya Brownie menandai ikut sertanya kalangan umum untuk terjun ke dunia fotografi. Mulai dari anak-anak hingga orangtua mulai menggemari kegiatan memotret dengan menggunakan nenek moyang kamera saku ini (walau bentuknya saat itu jauh dari bisa dimasukkan ke dalam kantung).
Kamera ini memiliki hanya satu lensa fix dan satu setting shutter speed saja. Hasilnya pun tidak berukuran besar seperti masa sekarang. Brownie menghasilkan foto berukuran 2 1/4 inci alias sekitar 3 centimeter saja.
Dalam satu roll film yang dipakai bervariasi sesuai perkembangannya. Ada yang berisi 110 sampai 135 film. Dan, untuk mendapatkan hasil cetaknya, roll film harus dikirimkan ke pabrik untuk diproses dan dicetak.
Slogan yang dipakai Kodak untuk memasarkan kamera ini adalah “You press the button – we do the rest” atau “Anda pencet tombol – kami urus selebihnya“