Decisive Moment : Momen Kulminasi Yang Menentukan

Decisive moment atau momen kulminasi adalah sebuah istilah atau  konsep yang populer dalam genre fotografi jalanan. Konsep ini dicetuskan oleh sang pelopor genre, Henri Cartier Bresson.

Istilah ini dipergunakan pertama kali oleh Bresson  sebagai judul buku yang diterbitkannya pada tahuan 1952, The Decisive Moment. Buku ini mulanya diterbitkan di Perancis dengan judul  mages à la Sauvette (Images On the Run).

Di dalam buku inilah istilah ini pertama kali dipergunakan.

Apa itu Decisive Moment atau Moment Kulminasi ?

Agak rumit sebenarnya menjelaskan tentang konsep ini.  Berbagai definisi sudah dilahirkan untuk menjabarkan apa yang namanya momen kulminasi itu. Tetapi, bagi orang awam atau yang tidak menggeluti atau setidaknya menggemari fotografi jalanan, tetap saja terasa sulit untuk mendapatkan gambaran jelas.

Tetapi, bila kita mengingat bahwa Henri Cartier-Bresson adalah seorang fotografer humanis yang memfokuskan pada merekam momen yang terjadi di ruang publik atau jalanan, istilah tersebut bisa dimengerti dengan baik.

Decisive Moment

Pada dasarnya fotografi jalanan akan berdasar pada merekam kegiatan orang asing dalam kehidupan mereka.

Seorang fotografer jalanan tidak bisa mengatur posisi, latar belakang, obyek untuk bisa menghasilkan komposisi yang menarik.  Tentu saja tidak bisa, karena mereka tidak mengenal dan terkait obyeknya.

Yang bisa dilakukannya adalah “menunggu” hingga semua elemen yang ada bersatu dan menghasilkan “sesuatu” yang sesuai dengan ide yang ada di kepalanya tentang obyek tersebut.

Saat dimana semua elemen ini bertemu, itulah yang disebut dengan decisive moment.

Jadi, kalau dibuatkan sebuah definisi, maka decisive moment adalah saat atau momen dimana semua elemen yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah foto bergabung (dengan sendirinya) dan membentuk sebuah image yang sesuai dengan ide atau pemikiran sang fotografer.

Decisive Moment : Hanya Sepersekian Detik Saja!

Untuk membaca teorinya akan membutuhkan waktu lebih dari 10 detik, apalagi membaca bukunya. Rentang waktu ini lebih lama dibandingkan yang tersedia bagi seorang fotografer untuk menekan atau tidak menekan tombol shutter release pada kamera.

Jauh lebih singkat dari itu.

Seorang fotografer jalanan hanya mendapatkan ruang waktu sangat sedikit, sepersekian detik saja untuk menentukan

  • Ide apa tentang yang ada di hadapannya
  • Obyeknya pantas dipotret
  • Latar belakangnya cocok dan menunjang
  • Komposisi warnanya sesuai atau tidak
  • Pencahayaannya bagus atau tidak

dan berbagai hal lain tentang obyek tersebut.

Semua pertimbangan itu harus dilakukan dan dipertimbangkan dalam waktu yang teramat sangat singkat.

Bagaimana kalau tidak bisa melakukannya dalam waktu tersebut?

Sederhana saja. Momen itu akan terlewat dan kemungkinan besar tidak akan terulang.

Itulah mengapa kebanyakan fotografer jalanan, meski menggunakan kamera mirrorless atau DSLR yang memiliki mode manual, lebih suka menggunakan mode auto. Hal ini akan membantunya untuk selalu siap sedia untuk menangkap “decisive moment” ini.

Fotografi Jalanan
Jembatan Penyeberangan Bogor

Itulah kira-kira apa yang dimaksud dengan decisive moment.