(Foto) Tari Barong dan Tari Keris, Desa Kesiman, Bali

Ada benarnya jika dikatakan kalau sebuah karya seni bisa dinikmati dengan berbagai macam cara. Hal itu saya temukan saat menikmati pagelaran Tari Barong dan Tari Keris di Desa Kesiman, Bali pada November 2016 yang lalu.

Mayoritas pengunjung pentas seni ini terpaku pada betapa dinamisnya gerak para penari. Sebagian lagi berdecak kagum dengan kerumitan kostum yang dikenakan para penari. Sebagian kecil lagi ternganga melihat bagaimana para penari keris menusukkan senjata yang dibawanya ke tubuh mereka sendiri. Ada juga yang berusaha menangkap jalan cerita drama tari tersebut dan mencocokkannya dengan naskah tertulis yang diterimanya di pintu masuk.

Dan, beberapa orang menikmatinya dengan cara lainnya, yaitu memotret. Salah satunya adalah saya.

Semuanya menyaksikan pentas drama tari yang sama. Sebuah pentas seni yang memang umum dipertunjukkan di berbagai pelosok Bali, tetapi masing-masing menikmatinya dengan cara yang berbeda.

Mungkin akan ada tulisan di sebuah blog lain, entah di negara mana, tentang betapa menariknya Tari Barong dan Tari Keris di Bali. Mungkin juga ada yang bercerita pada keluarganya betapa mereka tidak menyesal datang ke Pulau Dewata.

Tetapi, ada satu yang pasti, ada sebuah blog di Indonesia yang akan memamerkan caranya menikmati drama tari tersebut, yaitu di Blog Fotografi ini.

Silakan nikmati sekilas bagaimana Tari Barong dan Tari Keris di Desa Kesiman Bali.

Ada Penari Bali Cantik

Cantik dan lirikan matanya itu yang nggak nguatin. Serem maksudnya bro.. tetapi itulah ciri khas Tari Bali, iya kan?

Tokoh Punakawan Yang Lucu dan Modern (??)

Tidak terbayang juga kalau harus menelan kapsul sebesar itu tiga kali sehari. Mungkin bukannya sembuh, malah tambah sakit.

Tari Barong dan Tari Keris Desa Kesiman Bali

Barong dan Monyet Yang Akrab

Tinggal di dunia yang berbeda pastinya karena saya belum pernah tahu habitat Barong ada di hutan mana. Kalau monyet, ya kalau tidak di hutan, kebun binatang atau di pinggir jalan (ronggeng monyet)

Tetapi yang pasti mereka akrab sekali.

Di Bali Banyak Yang Berambut Gimbal

Bukan pelatih surfing, tetapi yang lainnya. Coba lihat saja, tokoh-tokoh di bawah ini.

Tetapi, Ada Yang Normal Juga

Mungkin yang berambut gimbal dari kalangan muda saja, buktinya yang tua normal-normal saja kok. Atau, karena kepala mereka ditutupi.

Orang Yang Tidak Punya Kerjaan

Jelas kalau punya pekerjaan mereka tidak akan iseng menusukkan keris ke diri sendiri. Iya kan?

Tetapi, Semua Orang Terlihat Gembira

Bukan cuma para wisatawan yang bergembira. Bahkan para penari pun bergembira sampai meloncat-loncat kegirangan.

Yah, bukankah memang tujuan itu berwisata, untuk bergembira dan mendapatkan pengalaman.

Bagaimanapun caranya, yang terpenting dari berwisata adalah bergembira, dengan cara apapun meski berbeda. Termasuk cara saya, meskipun sebagai hasilnya saya kehilangan kertas yang berisikan jalan cerita Tari Barong dan Tari Keris dalam beberapa bahasa karena terlalu sibuk memotret.

Tak apalah. Yang penting foto-foto ini tidak hilang dan bisa diperlihatkan kepada Anda semua.

(Catatan : Tari Barong dan Tari Keris adalah pertunjukkan seni berupa pentas drama tari yang menggabungkan antara Tari Barong dan Tari Keris dalam pentas yang sama.

Drama tari ini memiliki jalan cerita tentang kejahatan melawan kebaikan dan para pengunjung akan mendapatkan selembar kertas berisikan jalan cerita. Kesemuanya ditulis dalam beberapa bahasa seperti bahasa Indonesia, Inggris, Cina, Jepang.

Tari Keris adalah tari yang mempertunjukkan ketahanan tubuh manusia terhadap benda tajam. Mirip dengan debus di Banten)