Pernah mendengar istilah ASTER atau ASBOK? Tidak perlu malu dan merasa kudet (kurang update) kalau belum. Kedua istilah ini memang merupakan istilah non resmi dan tidak akan ditemukan dalam kamus fotografi.
Namun, keduanya sering dipergunakan dalam keseharian di kalangan fotografer (meski tidak semua mempergunakannya).
Istilah ASTER sendiri merupakan singkatan dari ASAL TERANG, sedangkan istilah ASBOK adalah ASAL BOKEH.
Entah darimana asalnya, namun berdasarkan pengalaman, cukup banyak fotografer yang menggunakan istilah itu.
Makna ASTER dan ASBOK
Kedua istilah ini mengacu pada cara penilaian terhadap hasil sebuah foto di masyarakat awam.
Banyak sekali orang yang sudah merasa senang dan menilai sebuah foto bagus, jika foto tersebut jelas, tajam, dan terang. Banyak juga yang menganggap sebuah foto sudah bagus dan berseni ketika latar belakangnya blur atau bokeh.
Seringnya mereka tidak memperhatikan apakah komposisi fotonya bagus atau tidak. Tidak menghiraukan juga apakah fotonya termasuk foto bocor (ada obyek tidak dikehendaki hadir) atau tidak.
Selama tajam dan ada bokeh, mereka akan menilai foto tersebut bagus.
Meski seringkali fotografernya menganggap foto tersebut kurang bagus.
Kok bisa demikian?
Ya bisa saja.
Penilaian terhadap sebuah foto adalah sesuatu yang subyektif. Selera, pengetahuan, dan keinginan masing-masing individu tidak sama. Masing-masing punya kriteria sendiri.
Dalam hal ini, penilaian seorang fotografer akan berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Sebuah foto akan diteliti berdasarkan komposisi, kontras, pemakaian teori rule of thrids atau tidak, dan lain sebagainya.
Sedangkan, orang awam tidak mendasarkan penilaian pada hal itu. Mereka akan memandang bokeh sebagai sesuatu yang istimewa (karena mereka tidak bisa melakukan). Mereka memandangnya sebagai sebuah bentuk komponen seni dan membuat sebuah foto istimewa menurut kriteria mereka.
Jadi, karena tidak orang awam tidak memiliki kemampuan itu, mereka cenderung memandang bokeh sebagai sesuatu yang membuat foto menjadi bagus. Pada akhirnya, kata itu menjadi masuk kriteria foto yang bagus dan berseni menurut mereka.
Terlihat konyol dan asal-asalan, namun sebenarnya istilah aster dan asbok ini mencerminkan sesuatu yang lebih dalam. Kedua istilah ini menunjukkan adanya kriteria yang berbeda antara masyarakat awam dan kalangan fotografer dalam menilai sebuah foto.