Pada kamera (baik digital atau analog), istilah aperture dalam fotografi adalah celah yang terbentuk pada shutter/diafragma (“tirai” yang menghalangi sensor untuk terkena cahaya). Di saat seorang fotografer menekan tombol shutter release, bilah-bilah penutup membuka pada ukuran tertentu sesuai dengan setting yang diinginkan kamera.
Untuk mudahnya perhatikan gambar di bawah ini.
Itulah yang disebut dengan aperture.
Aperture juga disebut dengan bukaan rana atau diafragma. Yang manapun, istilah ini mengacu pada sesuatu yang sama dalam fotografi.
Aperture Anggota Segitiga Exposure
Aperture adalah anggota dari sebuah istilah yang disebut dengan Segitiga Exposure. Dua lainnya adalah ISO dan Shutter Speed yang bisa dilihat penjelasannya pada tulisan sebelumnya
- Mengenal ISO Dalam Fotografi – Anggota Segitiga Exposure I
- Mengenal Shutter Speed Dalam Fotografi – Anggota Segitiga Exposure II
Ketiganya berperan dalam mengatur jumlah cahaya yang mengenai sensor dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Perubahan terhadap ISO atau shutter speed akan membutuhkan penyesuaian besar aperture yang dipergunakan.
Ketiganya penting dalam fotografi dan sangat menentukan. Ingat bahwa fotografi adalah melukis dengan cahaya.
Besaran Aperture
Ukuran aperture pada kamera dan fotografi diberi kode berupa huruf “f” (besar atau kecil sama saja, tetapi seringnya huruf kecil) dan kemudian diikuti dengan angka. Angka yang diberikan tidak urut seperti 1,2,3 dan seterusnya tetapi merupakan bilangan desimal (memakai koma).
Contoh :
- f/1.4
- f/2.8
- f/5.6
- f/11
- dan seterusnya
Berbeda dengan sebutan umum dimana angka 11 disebut “besar” dan angka 1.4 disebut “kecil”, dalam fotografi sebaliknya. Angka f/1.4 adalah bukaan “besar” dibandingkan dengan f/11.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada aperture f/1.4 maka “tirai” atau diafragma atau shutter akan terbuka hampir penuh dan membentuk lingkaran besar sempurna (besar). Sebaliknya, pada posisi f/11, ukuran lubang yang terbentuk mengecil.
Saat bukaan besar, volume cahaya yang masuk akan semakin besar pula dibandingkan dengan f/11.
Efek Aperture Besar atau Kecil
Bukaan besar sangat disukai para penggila “bokeh“. Dengan settingan aperture besar, maka lensa menjadi tidak terfokus dan hanya menghasilkan Depth of Field atau Dof (atau kedalaman bidang) yang “sempit”. Hasilnya adalah obyek menjadi tajam dan jelas, sedangkan latar belakang menjadi blur. Biasa dipergunakan pada fotografi portrait (potret) atau Macro.
Sebaliknya bukaan kecil atau aperture kecil, seperti f/11 atau f/16 atau f/22 adalah favorit para fotografer landscape. Sifatnya yang terfokus akan menghasilkan DoF yang luas. Dengan begitu semua area foto akan menjadi tajam.
Pengaturan Aperture Pada Kamera
Pada kamera digital masa kini, besar kecilnya aperture bisa diatur dengan cara berikut :
- Menggunakan mode auto dimana Aperture, seperti juga ISO dan Shutter Speed akan sepenuhnya diatur oleh kamera.
- Menggunakan mode Aperture Priority, dimana pemegang kamera bisa mengatur besar kecilnya bukaan sedangkan kamera akan menyesuaikan ISO dan Shutter Speed. Kode pada kamera beragam ada yang memberi kode Av (Canon) atau A (Fuji)
- Menggunakan mode Manual, dengan mode ini pemotret mengatur ketiga anggota segitiga exposure ISO, Shutter Speed dan Aperture
Itulah yang disebut dengan aperture dalam fotografi.
Semoga bermanfaat.