Rule of Thirds : Prinsip Dasar Fotografi, Boleh Dilanggar Kok!

Rule of Thirds, Aturan Satu Pertiga atau Tiga Pertiga adalah prinsip dasar fotografi yang penting untuk membuat komposisi foto yang seimbang. Prinsip ini dipergunakan dalam hubungannya dengan penempatan Point of Interest (POI) atau fokus pada sebuah foto.

Penerapan prinsip Rule of Thirds dilakukan dengan menggunakan 2 garis vertikal dan 2 horisontal bantu yang membentuk 9 buah persegi berukuran sama yang bisa dilakukan secara imajiner ataupun dengan bantuan fitur pada kamera digital.

Ke-empat garis tersebut akan bersilakan satu dengan lainnya dan  menghasilkan 4 titik potong.

Ukuran persegi yang dihasilkan dan posisi titik potongnya akan berbeda-beda pada setiap ukurannya.

Gambaran seperti apa konsep tersebut diterapkan adalah seperti ini.

Ilustrasi 1 :

Prinsip dasar Foografi Rule of Thirds

Ilustrasi 2 :

Konsep rule of thirds

Mengapa menggunakan Rule of Thirds?

Pertama : Lucu juga sebenarnya karena fakta ini tidak diketahui oleh banyak orang, tetapi ternyata menurut sebuah studi, mata manusia secara alamiah akan bergerak ke arah titik-titik tertentu saat memandang.

Mata manusia akan berusaha menemukan POI sebelum kemudian menyampaikannya ke otak untuk diolah. Dan, menurut studi yang sama gerak alami mata pada sebuah bidang datar mengikuti alur garis-garis.

Empat titik potong merupakan titik awal dimana mata manusia akan terfokus pertama kali.

Berdasarkan hal itulah konsep rule of thirds di dasarkan. Hal itu akan membantu mata seseorang yang melihat sebuah foto untuk bisa nyaman bergerak mengikuti alur alami dan saat bersamaan menemukan titik fokus yang merupakan inti sebuah foto.

Kedua : Dibandingkan dengan menempatkan sebuah subyek foto di tengah-tengah, menggunakan rule of thirds justru membuat sebuah foto menjadi seimbang dan menarik.

Dalam sebuah foto ada bagian subyek yang mendapat fokus utama dan juga background atau latar belakang. Posisi subyek yang berada di tengah cenderung membuat sebagian besar background seperti terpotong.

Dengan menggunakan “aturan sepertiga” , sebagian besar latar belakang akan tetap nampak dan menghadirkan “cerita” sendiri.

Fotonya menjadi berimbang antara latar belakang dan peran utamanya.

Ketiga : Rule of thirds membantu sebuah foto memiliki peran utama yang jelas dan menonjol , serta point of interest yang mudah ditemukan.

Rule of Thirds Prinsip Dasar Fotografi

Sebagai contoh, dalam foto “polisi cantik bersepeda” yang diambil di Jalan Suryakencana, Bogor saat Cap Go Meh Bogor 2016 yang lalu,  akan mudah ditemukan apa subyek dan fokus utamanya. Ditambah lagi mata yang melihat akan langsung digiring ke bagian yang lebih inti, kecantikan si polisi itu.

Keempat :  Terbukti! Walau tidak semua foto yang memikat memakai aturan sepertiga ini, tetapi mayoritas foto yang berhasil menarik perhatian mata adalah yang pengambilannya dilakukan dengan menggunakan aturan ini sebagai dasarnya.

Oleh karena itu, mayoritas fotografer atau penggemar fotografi akan berusaha melatih diri dan menerapkannya saat mengambil gambar.

Bagaimana Mengaplikasikan Rule of Thirds Saat Memotret?

Penerapan rule of thirds dalam pengambilan foto tidaklah sulit. Hanya perlu memperhatikan beberapa hal saja, yaitu :

    • Garis horisontal
    • Garis Vertikal
    • Titik Potong

Penerapan rule of thirds

Garis Horisontal :

Garis horisontal ini bisa dimanfaatkan untuk

  1. Memastikan bahwa garus horizon tetap lurus
  2. Sebagai panduan penempatan garis horizon. Sebisa mungkin horizon ditempatkan mendekati salah satu dari dua garis horisontal yang ada, kalau tidak di bawah, di atas

Garis Vertikal :

Garis vertikal merupakan patokan dimana subyek harus diposisikan.

Titik Potong :

Disini merupakan tempat dimana point of interest berada. Seperti pada foto sang polisi cantik dimana wajah menjadi titik beratnya, maka penempatan POI ini mendekati titik potong.

Rules of Thirds untuk semua obyek

Prinsip ini bukan hanya bisa diterapkan pada obyek manusia dan hewan. Konsep ini juga dapat diberlakukan pada obyek-obyek berupa benda.

Penerapan rule of thirds

 

Fitur Bantuan

Kamera digital di masa sekarang biasanya sudah diperlengkapi dengan fitur yang berlandaskan pada aturan sepertiga ini. Bahkan, pada kamera smartphone sekalipun fungsi ini tersedia.

Namanya yang biasa dicantumkan adalah GRID.

Meskipun demikian, kalaupun pada kamera tidak tersedia fitur ini, seorang fotografer bisa memanfaatkan imajinasinya untuk menggambarkan garis-garis horisontal dan vertikal di dalam imajinasinya.

Seorang fotografer berpengalaman sering tidak mengaktifkan fitu GRID. Mereka biasanya sudah terbiasa menempatkan obyek pada posisi-posisi yang diajarkan konsep ini.

Rule of thirds boleh dilanggar!

Fotografi lebih dekat pada seni dibandingkan dengan ilmu eksakta. Oleh karena itu hampir semua teori atau aturan yang didalamnya tidak mutlak. Sifatnya lebih seperti anjuran dan bukan paksakan.

Boleh dipergunakan, boleh juga tidak.

Kalau seseorang, menurut selera dan pandangannya, memakai konsep ini justru tidak memberikan hasil yang diinginkan, maka ia boleh mengabaikannya.

Jadi, tidak ada keharusan untuk selalu mempergunakannya. Dibandingkan mengandalkan teori, seorang fotografer haruslah percaya pada insting dan nalurinya saat memotret.