Your first 10,000 photographs are your worst ~ Henri Cartier Bresson
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya :
10,000 Fotomu yang pertama yang terjelek ~ Henri Cartier Bresson
Salah satu kutipan yang mengilhami banyak orang di dunia fotografi karena menyadarkan kepada siapapun bahwa untuk menghasilkan foto yang baik dan enak dilihat, bukanlah sesuatu yang “mudah”
Sepuluh ribu foto bukanlah jumlah yang sedikit. Saya sendiri rata-rata memotret 100-200 frame dalam satu kali perjalanan hunting foto. Berarti untuk mencapai angka 10 ribu, harus melakukannya 50 kali.
Itu di zaman fotografi digital.
Tetapi, bayangkan sejenak bahwa Henri Cartier Bresson, sang pelopor fotografi jalanan dan foto jurnalistik modern lahir di tahun 1908. Tahun-tahun awal ia memotret berada di kisaran tahun 1920-1940.
Artinya, fotografi saat itu masih bersifat analog, menggunakan negatif film. Kameranya juga tentu tidak seringkas dan secanggih bahkan kamera kelas entry level di masa sekarang.
Hampir pasti dia tidak akan seboros kita saat memotret sampai 100-200 frame dalam sekali jalan.
Jadi, angka 10 ribu foto itu dihitung dengan situasi dan kondisi di masa itu, yang artinya berarti laaamaaa sekali. Bisa mencapai tahunan dan bukan sekedar 50 kali hunting foto saja.

Apa yang diajarkan Henri Cartier Bresson ?
Pernyataannya memang akan terasa menyakitkan bagi banyak orang, terutama yang berpikir bahwa untuk menjadi fotografer itu cukup dengan membeli kamera terbaru dan tercanggih. Kemudian, hunting foto 4-5 kali dan bisa langsung menganggap dirinya sebagai fotografer pro.
Faktanya tidak demikian.
Butuh waktu dan proses yang panjang sekali untuk bisa mencapai satu titik dimana seorang fotografer akan diakui kemampuannya oleh diri sendiri dan dunia.
Kata 10 ribu sendiri mencerminkan, selain panjangnya waktu dan proses, juga menekankan betapa banyak usaha yang harus dikerjakan. Bahkan di zaman serba digital seperti sekarang, menghasilkan 10 ribu foto itu tidak mudah, apalagi di masa lalu.
Sayangnya, itu adalah kenyataan.
Sebenarnya bukan hanya dalam bidang fotografi saja, tetapi dalam semua hal. Jika ingin berhasil, sukses, dan mencapai sesuatu yang diimpikan, semua akan mengalami proses dan akan memerlukan waktu tidak sedikit untuk mencapainya.
Tidak ada keberhasilan yang diraih dalam waktu singkat.
Semua harus melalui tahap demi tahap, selangkah demi selangkah. Suka atau tidak suka, setiap orang yang hendak menjadi fotografer harus berusaha secara konsisten menaiki setiap anak tangga yang mengarah kesana.

Lalu setelah 10 ribu foto ?
Tidak ada jaminan.
Setelah 10 ribu foto pertama terlewati, tidak berarti hasil foto kita pasti menjadi bagus. Henri Cartier Bresson tidak menyatakan hal itu dalam pernyataannya.
Ia hanya mengatakan langkah awal saja dalam frase ” your first 10000 photograph”. Masih banyak sekali tahap berikut.
Coba saja bayangkan dan imajinasikan sedikit
- 10 ribu pertama – terjelek
- 10 ribu ke-dua – jelek
- 10 ribu ke-tiga – tidak jelek
- 10 ribu ke-empat- lumayan
- 10 ribu ke-lima – cukup lah
- 10 ribu ke-enam – sedikit lebih dari cukup
- 10 ribu ke-tujuh – lumayan
- dan seterusnya
Menyakitkan memang, tetapi itulah kenyataannya. Pernyataan ini seperti tidak memotivasi sama sekali. Tidak ada seorangpun di zaman serba cepat seperti sekarang yang akan senang melihat betapa lama waktu yang diperlukan.
Tetapi, HCB mengatakan fakta yang sebenarnya. Sepertinya, ia tidak ingin orang menekuni fotografi sambil bermimpi tentang ketenaran tanpa tahu prosesnya. Ia membangunkan orang dari mimpi indah.
Sangat bisa jadi, ia berharap bahwa siapapun yang ingin menekuni fotografi harus bersiap untuk bekerja keras, konsisten, dan penuh passion (seperti dirinya).

Boleh percaya, boleh tidak kok dengan pernyataan sang pelopor fotografi jalanan ini. Tidak ada yang akan memaksa.
Cuma, saya memilih percaya karena mengalaminya sendiri.
Sudah lebih dari 10 ribu foto yang saya buat (mungkin 3-4 kali lipat) dengan berbagai kamera. Foto digital yah. Hampir 5 tahun saya menekuni fotografi, meski tidak full time.
Hasilnya? Masih masuk tahap tidak jelek lah. Lumayan, sudah di atas rata-rata. Paling tidak diakui teman, saudara, tetangga. Cukup lah untuk mengisi berbagai blog dan sedikit berbagi. Satu dua bisalah masuk tahap 2 seleksi lomba foto Wikimedia Common Cinta Alam 2019.
Sayangnya, masih jauh dari yang namanya bagus, mencengangkan. Sangat jauh bahkan.
Itulah yang membuat saya bisa mengatakan bahwa apa yang dikatakan Henri Cartier Bresson itu “sangat benar”.
Itulah faktanya.