Apa Itu Overexposed atau Underexposed Dalam fotografi

Dunia fotografi adalah dunia yang ke-Inggris-Inggris-an. Banyak sekali istilah yang dipergunakan berasal dari negeri Ratu Elizabeth itu. Dua diantaranya adalah “overexposed” dan “underexposed”. Meskipun sebenarnya padanannya dalam bahasa Indonesia sudah ada, tetapi bahkan fotografer atau penggemar fotografi di Indonesia lebih suka menggunakan istilah dalam bahasa Inggrisnya.

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, maka artinya :

  • Overeposed : terlalu terpapar
  • Underexposed : kurang terpapar

Kalau masih bingung dengan istilah “terpapar”, mungkin yang di bawah ini lebih mudah dimengerti

  • Overexposed : terlalu terang
  • Underexposed : terlalu gelap

Yap itu saja.

Kata “expose” dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan sebagai terpapar berkaitan dengan jumlah cahaya yang diterima oleh sensor kamera. Jika, volume cahaya yang diterima berlebih (over) maka hasilnya foto akan menjadi terlalu terang dan jika terlalu sedikit, maka hasilnya disebut underexposed.

Contohnya seperti di bawah ini :

overexposed dalam fotografi
OVEREXPOSED
underexposed dalam fotografi
UNDEREXPOSED

Yang manapun tidak enak dilihat. Overexposed membuat mata yang melihat silau sedangkan underexposed akan membuat mata sulit menemukan subyek dan ide cerita dalam foto tersebut.

Itulah mengapa seorang pemotret harus mampu memastikan bahwa cahaya yang masuk dan mengenai kamera tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak kurang.

Penyebab Underexposed dan Overexposed

Penyebabnya hanya salah satu, yaitu kelebihan atau kekurangan cahaya. Jika dijabarkan lebih jauh kedua hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam pengaturan Segitiga Exposure (ketiganya atau salah satunya), yaitu

  • ISO
  • APERTURE
  • SHUTTER SPEED

a) ISO : ISO yang terlalu tinggi akan membuat sensor kamera menjadi sangat sensitif terhadap cahaya. ISO yang terlalu rendah sebaliknya.

b) APERTURE : Aperture atau bukaan rana yang besar, seperti F/1.8 akan membuat diafragma terbuka terlalu besar dan cahaya masuk banyak. Sebaliknya bukaan F/11 membuat volume cahaya yang melewati diafragma sedikit.

d) Shutter Speed : jika bukaan rana atau diafragma terbuka selama 1 detik, jumlah cahaya yang masuk akan banyak sekali sebaliknya 1/4000 berarti sedikit sekali.

Ketiganya saling berhubungan.

Tidak ada batasan atau standar pasti untuk istilah overexposed atau underexposed dalam fotografi. Tetapi, secara umum, dua foto di atas tentunya sangat tidak enak dilihat.

Untuk menghindari keduanya, seorang fotografer harus mampu meramu kombinasi yang pas antara anggota Segitiga Exposure. Dan, bukan hal yang mudah karena harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana ia memotret dan memerlukan banyak sekali latihan.