Arti Kode IS pada Lensa Canon DSLR

Apa sih arti kode IS pada lensa Canon DSLR? Rasanya banyak yang masih bertanya tentang hal itu hingga hari ini. Pertanyaan yang sama dulu juga pernah hadir di kepala saya saat menekuni dunia fotografi.

Memang banyak sekali kode yang bertebaran dalam dunia fotografi dan terkadang untuk memahaminya butuh waktu.

Jadi, apa arti kode IS itu?

Arti Kode IS pada lensa Canon DSLR

IS adalah singkatan dari Image Stabilization. Dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai “penstabil image”.

Kegunaan fitur IS

Salah satu hal yang paling menyebalkan bagi seorang fotografer adalah ketika mereka menemukan sebuah foto dengan obyek utamanya “kabur” alias tidak fokus.

Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan salah satunya adalah karena “kurangnya” ketersediaan cahaya. Ingat bahwa kamera membutuhkan cahaya untuk menghasilkan foto.

Dalam situasi dimana sumber cahaya tidak tersedia dalam jumlah cukup, salah satu pemecahannya adalah dengan memperlambat shutter speed alias kecepatan dan lama bukaan penutup lensa. Misalkan bila dalam situasi cukup cahaya kecepatannya 1/50 detik, dalam keadaan remang-remang dan kurangnya cahaya maka kecepatan diatur sampai 1/5 detik.

Hal ini menyebabkan kamera rentan terhadap gerakan halus dari tangan pemegang kamera. Dan, bila ini terjadi maka hasil fotonya pun akan terlihat blur dan kabur.

Nah, bila kamera yang dipergunakan adalah jenis DSLR (Digital Single Lens Reflex) menggunakan lensa yang memiliki kode IS, maka fotografer bisa terbantu.

Jika menggunakan lensa standar non IS hasil foto menjadi kabur pada kecepatan 1/5 detik, maka dengan lensa IS maka hasilnya bisa jadi lebih baik. Tidak akan blur atau kabur.

Itulah kira-kira manfaat dari lensa dengan kode IS.

Salah kaprah tentang kode IS pada lensa Canon DSLR

Ada sedikit kesalahpahaman tentang kegunaan fitur IS ini. Banyak yang beranggapan bahwa semua foto yang dihasilkan akan menjadi tidak blur.

Sebenarnya tidak.

Fitur ini hanya berguna pada obyek yang statis dan tidak bergerak. Jika obyek yang menjadi sasaran kamera adalah benda bergerak, maka tetap saja butuh penyesuaian setting tambahan dan juga teknik memotret untuk bisa menghasilkan gambar yang diinginkan.

Penstabil image tidak berlaku pada kondisi seperti ini.

Kelemahan Lensa Canon dengan Kode IS

O ya. Tetap saja ada kompensasi dari ketersediaan fitur IS pada lensa Canon DSLR.

  1. Harganya lebih mahal dibandingkan yang tidak berkode IS. Tidak gratis lho.
  2. Mengkonsumsi daya lebih banyak. Pemakaian fitur IS ini membutuhkan daya lebih besar dari lensa standar dan jika terus dipergunakan akan mempercepat habisnya daya pada batere kamera.

Itulah mengapa fotografer disarankan untuk peka terhadap situasi sehingga bisa menentukan kapan harus menggunakan fitur IS dan kapan harus mematikannya.