Berbuat Kesalahan Itu Bagus – Belajar Dari Henri Cartier Bresson

Trotoar Kebun Raya Bogor, 2019

Lucu memang. Dulu waktu kita anak-anak, orangtua kita selalu akan menasehati agar tidak berbuat kesalahan. Kalau kesalahan terjadi, maka hukumannya akan begini atau begitu dan pastinya tidak mengenakkan.

Iya kan ?

Tetapi, kalau Anda terjun dalam dunia fotografi , baik sebagai seorang amatir atau profesional, situasinya agak berbalik. Anda justru akan diharapkan untuk berbuat kesalahan sebanyak mungkin.

Tentu saja, tidak sembarangan dan untuk semua hal. Membanting dan tidak menjaga kamera dengan baik adalah sebuah kesalahan, dan pasti tidak seorang fotografer pun yang diharapkan melakukan “kesalahan” seperti ini.

Kesalahan yang dimaksud adalah ketika Anda memotret.

Pada saat ini sebuah kesalahan tidaklah seberapa mahal, apalagi di zaman fotografi digital seperti sekarang. Kesalahan saat memotret hasil akhirnya paling banter adalah foto yang tidak enak dilihat, buram, tidak jelas, ngawur.

Murah.

Kalau tidak mau disimpan cukup tekan tombol delete saja.

Beres masalah.

Hanya, kesalahan yang terjadi justru memberikan hasil yang “banyak” berupa pengetahuan dan pengalaman yang memperkaya kita.

Dengan kesalahan yang ada kita bisa lebih tahu

  • Setting kamera yang bagus dalam kondisi tertentu
  • Komposisi foto yang baik seperti apa dalam kondisi begini dan begitu
  • Kita bisa lebih mengenal kamera kita sendiri

Dan, masih banyak pelajaran yang didapat dari kesalahan tersebut. Tentunya, dengan catatan juga, bahwa kita mau terus melakukan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang tadi. Hal seperti ini sudah disadari sejak dulu, bahwa kesalahan adalah bagian dari kehidupan seorang fotografer. Henri Cartier Bresson, pria Perancis yang dianggap sebagai pelopor fotografi jalanan pernah menyebutkan :

“Your first 10,000 photographs are your worst” (10 ribu foto pertamamu adalah yang terburuk) ~ Henri Cartier Bresson

Memang tidak disebutkan bahwa berbuat kesalahan itu baik, tetapi dalam pernyataannya itu ia sudah menyadari kalau akan banyak sekali kesalahan yang dibuat (dan menghasilkan 10 ribu foto yang terburuk).

Kesalahan pasti akan terjadi. Bahkan, di luar fotografi sekalipun, banyak kesalahan yang dibuat. Tetapi, fakta dan sejarah menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu belajar dan mereka menjadi lebih baik biasanya karena belajar dari kesalahan yang dilakukannya.

Padahal, saat mengatakan itu, sang pelopor street photography itu masih menggunakan film yang tentunya mahal.

Tantangan satu kamera satu lensa

Nah, apalagi di masa sekarang, dimana biaya membuat “foto” semakin murah dan hampir tidak ada harganya. “Kesalahan” bisa dilakukan lebih banyak lagi karena resikonya kecil.

Berbuat kesalahan dalam hal ini menjadi sangat murah dan memberikan peluang besar bagi siapapun untuk mencoba melakukan eksperimen untuk membuat foto yang bagus dan menarik.

Kalau gagal, delete saja.

Tidak usah simpan dan memenuhi disk.

Cuma, tetap akan mahal, kalau kita tidak bisa mendapatkan pengetahuan apa-apa dari kesalahan itu. Kita tidak melakukan koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan.

Artinya, kita tidak mendapat apa-apa. Tidak ada pengetahuan atau pengalaman yang didapat.  Dalam hal ini waktu, tenaga, dan usaha yang dikeluarkan terbuang percuma. Hasilnya nol.

Dan, kalau itu terjadi, maka biaya memotret yang sudah sangat murah itu saja, masih akan tetap “lebih mahal”.