Sepertinya fitur Red-Eye Reduction pada kamera tidak seampuh iklan obat tetes mata yang bisa menghilangkan mata merah dalam sekejap. Kenyataan di lapangan pemakaian fitur ini, kerap akan tetap menghasilkan foto dengan mata merah.
Red-Eye atau Mata Merah adalah salah satu efek yang timbul saat menggunakan flash/lampu kilat, baik built-in atau eksternal, pada saat cahaya kurang, seperti di malam hari.
Efek ini timbul karena mata manusia cenderung memantulkan spektrum merah ketika terkena sinar lampu yang kuat dan hal ini tertangkap sensor kamera.
Hasilnya, foto obyek manusia bermata merah, bisa disebut lucu karena jadi seperti mirip vampir, tetapi bisa juga dianggap menyebalkan karena merusak sebuah foto.
Salah satu cara yang kerap dipakai para pemotret untuk mengatasi efek mata merah ini adalah dengan mengaktifkan fitur Red-Eye Reduction, yang merupakan fitur standar yang hampir bisa ditemukan di setiap kamera digital masa kini.
Harapannya, tentu saja ya tidak ada lagi mata merah, mirip seperti iklan obat mata tetes itu.
Sayangnya, sebenarnya tidak demikian. Kata “reduction” yang artinya mengurangi itu menunjukkan kalau fitur ini “tidak” ditargetkan untuk menghilangkan 100% efek mata merah saat pemotretan memakai lampu kilat. Fitur ini hanya “mengurangi” saja. Bukan menghilangkan.
Foto di atas diambil pada malam hari antara pukul 07-08 malam pada acara CGM Bogor Street Festival.
Tidak terlihat ada keanehan. Obyeknya memang cantik dan pemakaian flash membuat obyeknya terfokus dengan baik. Tajam. Dan, tidak overexposed.
Cuma, kalau dilihat lebih lama, ada sedikit “merah” pada bagian mata. Dan, kalau dizoom, maka terlihat sekali bahwa mata si obyek tidak 100% natural karena ada bagiannya yang berwarna merah.
Padahal, pada saat itu fitur Red-Eye Reduction pada Canon 700D sudah dalam posisi aktif.
Mungkin karena jarak antara kamera/pemotret dengan obyek yang berada dalam posisi sangat dekat, sekitar 1-1.5 Meter saja. Hal ini menyebabkan sinar kilat lampu menjadi terlalu kuat dan menyebabkan terpantulnya spektrum merah lewat mata si obyek.
Seharusnya, kalau jarak lebih renggang seperti 3 M, efek tersebut tidak akan terlalu kentara. Sayangnya, pada saat itu, kondisi pemotretan, sangat padat dan sulit sekali untuk mundur mengambil jarak.
Tetapi, setidaknya hal ini menunjukkan bahwa fitur Red-Eye Reduction bukanlah menghilangkan, tetapi hanya mengurangi efek mata merah pada foto. Pemotretnya harus tetap berusaha memperhitungkan jarak “aman” agar sinar lampu kilat tidak terlalu kuat dan menyebabkan pantulan.