Di masa sekarang ini, di era dimana penggunaan photo software editting (perangkat lunak pengedit citra/image) tersedia dan semakin canggih, banyak orang berpandangan tidak lagi penting untuk menghasilkan foto yang bagus. Mereka berpikir toh nanti juga bisa diedit dan menjadi bagus.
Sayangnya, pandangan tersebut tidak benar sama sekali. Tidak semua foto kalau diedit bisa menjadi bagus dan enak dilihat, terutama jika yang memotret mengabaikan tentang komposisi foto.
Sebuah foto dengan komposisi jelek, diedit dengan software apapun akan tetap jelek. Foto itu tidak akan pernah menjadi bagus dan menarik perhatian. Mau di-cropping, diubah saturasi warnanya, atau dibolak balik, tetap akan menjadi foto yang jelek. Tidak akan pernah menjadi bagus.
Contohnya foto di dalam tulisan ini, yang dibuat beberapa tahun lalu saat saya belum mengenal berbagai teori komposisi dasar fotografi. Meski sudah dicoba diutak atik berulangkali, tetap saja tidak menjadi bagus.
Coba saja lihat salah satu hasil percobaan pengeditan di bawah ini dan katakan apakah sudah menjadi bagus?
Terus terang, kalau Anda menyebut “BAGUS”, pilihannya adalah
- Anda hanya ingin menyenangkan yang memotret
- Ada yang salah dengan mata Anda
Faktanya memang, foto tersebut tetap tidak enak dilihat. Obyeknya tidak jelas, latar belakangnya kacau balau, point of interest yang entah yang mana, dan masih banyak lagi lainnya. Maklum, saat itu bahkan belum kenal yang namanya Rule of Thirds.
Satu-satunya yang agak membaik adalah “warna”. Picasa 3, software gratis untuk mengedit foto bisa membuatnya lebih cerah dan menarik. Itu saja. Tidak ada yang lain.
Secara keseluruhan foto itu adalah sebuah foto yang kalau melihatnya membuat saya malu. Tetapi, itulah saya dulu saat memulai perjalanan di dunia fotografi.
Parah.
Jadi, jangan pernah berpikir bahwa sebuah foto yang jelek, terutama dalam hal komposisinya, akan bisa disulap menjadi bagus dengan pengeditan. Hal itu tidak pernah akan terjadi.
Komposisi foto merupakan jiwa dan roh sebuah foto. Disanalah cerita dan inti dari sebuah foto dilahirkan. Pengeditan tidak akan memberikan foto, proses ini hanyalah untuk memoles saja. Sama saja dengan kosmetik yang dipakai seorang wanita yang tidak akan pernah membuat cantik mereka kalau dasarnya sudah jelek.
Untuk itulah mengapa seorang fotografer harus mau berpikir sejenak sebelum menekan tombol shutter. Ia harus memikirkan komposisi yang menurutnya pas dan enak dilihat. Tanpa itu sebuah foto akan terbuang percuma.
Karena… foto dengan komposisi jelek, diedit sampai jungkir balik sekalipun akan tetap JELEK.