Mengenal Digiscoping : Kamera Digabung Dengan Teleskop / Mikroskop

Digiscoping adalah sebuah teknik dalam fotografi yang menggabungkan kamera digital, batik itu DSLR (Digital Single Lens Reflex) atau Point & Shoot dengan alat optik lainnya, seperti teleskop atau mikroskop.

Istilah ini lahir di tahun 1999 dan diperkenalkan oleh seorang pengamat burung Alan Fosse. Teknik ini sendiri lahir dari seorang pengamat burung lainnya, Laurence Poh dari Malaysian Nature Society.

Teknik ini sangat lazim dan populer di kalangan penggemar/pengamat burung dimana kamera digabungkan dengan teleskop untuk mengamati burung. Hal ini membantu agar para pecinta burung bisa menghasilkan foto dari burung yang hinggap di ketinggian.

Para penggemar fotografi astronomi pun kerap menggunakannya untuk merekam pergerakan benda di langit yang tidak terjangkau oleh lensa kamera biasa.

Mengenal digiscoping ketika kamera bergabung dengan teleskop atau mikroskop
Digiscoping – Sumber foto Wikimedia Commons / Public Domain

Teknik digiscoping juga bisa dilakukan dengan alat optik lainnya, seperti binoculars (kekeran-bahasa Indonesia) atau mikroskop untuk melihat benda-benda mikro.

Prinsip kerjanya pada dasarnya adalah kamera berfungsi menggantikan mata manusia untuk melihat melalui teleskop atau mikroskop. Bedanya adalah kamera bisa merekam gambar yang terlihat lewat alat optik tersebut.

Teknik ini juga dikenal dengan afocal photography, digiscope birding, digiscopy birding, digibirding, atau digi-binning (jika menggunakan binoculars).

Belakangan juga berkembang teknik yang sama dengan menggunakan kamera smartphone/ponsel cerdas yang diberi nama phonescoping.