Pernah ikut lomba foto? Biasanya dalam persyaratan teknis foto yang diikutsertakan, ada kriteria yang menyebutkan bahwa pengeditan foto diperkenankan, tetapi dalam batas-batas tertentu. Foto yang diikutsertakan boleh diedit, tetapi tidak secara berlebihan. Biasanya mereka memberikan batasan bahwa pengeditan sebatas pada perbaikan kontras, cropping, serta dodging dan burning.
Untuk kontras dan cropping bukanlah hal yang tidak umum. Masyarakat awam saja sudah sering menggunakannya. Tetapi, yang terakhir, istilah dodging dan burning itu kerap menimbulkan kebingungan.
Apa sih maksudnya? Seperti apa sih?
Mengenal Dodging Dan Burning
Teknik pengeditan foto yang satu ini sebenarnya bukan barang baru. Di masa fotografi masih analog dan menggunakan film, dodging and burning (dalam bahasa Inggris) sudah dilakukan.
Hanya, pada saat itu, teknik ini dilakukan di “kamar gelap”, yaitu saat foto akan dicetak ke atas kertas.
Tujuannya pada dasarnya adalah untuk memperbaiki sebuah foto sehingga tampilannya lebih enak dilihat, terutama dalam segi kontras antara obyek utama dan latar belakang.
Caranya adalah dengan
- dodging (dodge) : mencerahkan/melembutkan
- burning (burn) : membuat gelap
Jadi, pada dasarnya ada bagian yang dibuat menjadi gelap dan ada bagian yang dibuat menjadi cerah/terang. Biasanya, obyek utamanya yang akan dibuat gelap dan latar belakang dibuat terang.
Meskipun begitu, dengan kemudahan melakukannya di masa kini, tidak jarang dodging dan burning dilakukan dengan pola terang-terang atau gelap-gelap. Semua akan terserah individu yang melakukannya.
Sebagai contoh dari penggunaan teknik ini bisa dilihat di bawah ini.
Foto asli
Foto seorang kawan lama saat bermain di Kebun Raya Bogor.
Mungkin bagi banyak orang, foto ini sudah lumayan baik. Tetapi, saya sendiri merasa foto ini kurang karena obyek utamanya, sang kawan lama, terlihat tidak begitu menonjol karena agak terlalu terang.
Nah, untuk itu saya mengeditnya sedikit dengan menggunakan teknik dodging and burning tadi menggunakan GIMP (GNU Image Manipulation Program) yang grastisan saja.
Langkah Pertama :
Saya memisahkan obyek dan background dengan menggunakan fitur free select. Sehingga hasilnya akan membuat obyeknya berada dalam garis putus-putus, seperti di bawah ini.
Langkah kedua : Menggunakan Fitur Level
Tujuan utamanya untuk melakukan burning (membuat gelap/tua) obyek utamanya. Jadi, saya mempergunakan fitur “levels” seperti di bawah ini (ada di bagian menu atau klik kanan).
Saya menarik tanda panah ke kanan agar bintik warna gelap menjadi lebih banyak.
Hasilnya, seperti di bawah ini.
Bagaimana? Terlihat berbeda kan dimana sang obyek menjadi terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan sebelumnya.
Tetapi, saya mencoba melakukan beberapa eksperimen lagi, masih dengan dodging dan burning untuk mencari yang “terbaik” alias sesuai dengan kemauan saya.
Hasilnya seperti di bawah ini untuk perbandingan.
Selisih masing-masing hasil edit tidak jauh berbeda karena kalau pengaturan dilakukan terlalu drastis, hasilnya menjadi kurang alami dan bahkan tidak enak dilihat. Jadi, saat melakukan teknik pengeditan foto ini perlu juga mempertimbangkan kesesuaian antar semua bagian foto supaya tetap natural.
Untuk perangkat lunaknya sendiri bisa beragam, seperti Adobe Lightroom atau Photoshop atau GIMP, atau yang lainnya.
Mengapa kriteria lomba foto memperbolehkan melakukan pengeditan yang satu ini sebenarnya sudah terjawab, yaitu karena sebenarnya hanya mengatur tingkat kekontrasan dan tidak ada perubahan warna yang terlalu drastis. Warna yang ada tetap hanya dengan tone yang lebih tua atau muda saja. Obyeknya pun tidak berubah.
Nah, itulah yang disebut dengan dodging dan burning dalam fotografi.