Rekan Blogger! Pasang Foto Ukuran “Besar” Pada Blog

Fotografi adalah sebuah kegiatan yang beberapa tahun belakangan ini banyak diminati oleh masyarakat. Kemudahan untuk mendapatkan kamera telah mengundang minat semakin banyak orang untuk ikut serta di dalam dunia potret memotret ini. Hal itu bisa dilihat dari semakin banyaknya seminar, kursus, dan bahkan lomba atau kontes foto di Indonesia.

Rupanya, perkembangan pesat dunia fotografi ini juga mengundang kalangan lain untuk ikut merasakannya. Kaum blogger, atau pengelola / pemilik blog, di Indonesia melihat ada pasar besar yang sedang terus bertumbuh untuk dijadikan target bagi tulisan-tulisan mereka.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau kemudian ratusan blog yang membahas tentang berbagai teknik, tips, dan tetek bengek soal fotografi pun lahir. Bahkan, tidak sedikit blogger yang sebelumnya sama sekali tidak pernah menyentuh topik inipun menyelipkan satu dua tulisan pada blog mereka yang berkaitan dengan fotografi.

Tidak mengherankan jika kemudian banyak sekali tulisan dengan judl, “Tips dan Trik Untuk Menghasilkan Foto Yang Kekinian” atau “Lokasi dan Spot Foto Paling Instagramable di Dunia“, dan banyak lagi tulisan sejenis lainnya.

Sebuah perkembangan yang menyenangkan dan bagus untuk kemajuan dunia fotografi di masa yang akan datang. Semakin banyak informasi dengan berbagai variasinya yang bisa ditemukan via internet.

Sayangnya, ada satu hal yang sangat mengganjal setelah berkunjung ke beberapa blog dan membaca tulisan tentang fotografi dari sesama blogger. Mungkin karena mereka belum menggeluti fotografi secara lebih serius, ada kesan tulisan yang dibuatnya adalah sekedar untuk mendapatkan pembaca saja, terkadang tanpa dibekali pengetahuan teknis yang cukup.

Hal yang dimaksud adalah bagaimana para blogger ini menampilkan foto di dalam tulisan mereka.

Pelit sekali kawan!

Ini contohnya.

Pasang Foto Ukuran Besar Pada Blogmu B

Banyak blogger yang menyelipkan foto dalam ukuran kecil. Mereka memilih ukuran “Small” (Kecil). Alasannya, bisa diduga, karena saya juga blogger adalah untuk menghemat bandwidth, space, dan juga supaya loading blognya cepat,

Sudah bukan rahasia lagi, kalau para blogger kerap didoktrin oleh kolega mereka yang menekuni tutorial tentang blogging, untuk selalu mengedepankan kecepatan laman. Tiga detik pembaca akan kabur, begitu slogan yang selalu didengungkan para master blogger. Jadilah, banyak blogger Indonesia yang sangat memprioritaskan hal ini.

Mereka tidak mementingkan image atau foto lagi karena dianggap hanya pemanis saja. Teks lebih ditekankan karena dianggap pembaca akan lebih suka melihat huruf-huruf saja.  Jadi, banyak sekali blogger yang memilih ukuran terkecil yang tersedia untuk ditampilkan.

Padahal, hal itu sangat merugikan mereka juga, terutama kalau genre blog yang dipilihnya adalah fotografi (atau setidaknya ada tulisan tentang fotografi), traveling, dan food.

Spot Foto Paling Instagramable Ada Di Kepala Anda A

Kenapa?

Karena foto ukuran kecil tidak enak dilihat dan tidak memperlihatkan detail dari foto itu. Padahal, para pembaca blog-blog jenis tadi , tentu bukan hanya ingin membaca teksnya saja. Mereka juga ingin melihat bentuk visual dari apa yang diceritakan.

Seorang pelanggan blog traveling dan ingin tahu tentang sebuah tempat, akan lebih percaya kalau fotonya benar-benar menampilkan keindahan tempat tersebut. Pembaca blog makanan, ingin tahu hasil akhir resep yang diberikan seperti apa.

Apalagi kalau menulis tentang fotografi, tentunya mereka juga ingin melihat hasil dari jepretan kamera dari tips atau trik yang diajarkan. Bahkan, EXIF Datanya saja terkadang dicari kalau si pemotret sudah terkenal keahliannya.

Foto ukuran besar lebih memberikan kesan mendalam kepada pembaca. Sebaliknya, foto ukuran kecil justru akan menyulitkan pembacanya sendiri. Bagaimana mau melihat dengan jelas, kalau di versi desktop saja sudah sedemikian kecilnya. Apalagi, kebanyakan pembaca sekarang memakai gadget atau smartphone yang layarnya lebih kecil lagi, otomatis foto ukuran kecil tersebut juga akan mengecil.

Tidak jarang juga, karena ingin mempercepat laman, fotonya dibuat sekecil mungkin ukurannya dan hasilnya menjadi kabur ketika dipasang di layar yang lebih lebar.

Bagaimana bisa memperlihatkan “keindahan” suatu tempat kalau foto tersebut tidak menarik perhatian sama sekali karena kecilnya?

Membuat Foto Yang Sederhana Tidak Semudah Yang Dibayangkan B

Yang terbaik adalah menempatkan foto ukuran besar pada artikel, atau dimanapun tempatnya yang diinginkan.

Besar dalam hal ini adalah sesuai dengan ruang baca, kolom baca yang ada pada template blognya. Mayoritas blog memakai ukuran 640 pixel lebarnya  dan sebaiknya foto yang dipergunakan juga menyesuaikan dengan lebar ini. Jangan diperkecil lagi.

Bagi blog foto, travel, wisata, food, bahkan agar lebih bagus lagi bisa mempergunakan template dengan lebar ruang baca 1024 pixel. Hal ini memungkinkan menampilkan foto ukuran besar yang jelas lebih menarik bagi pembaca.

Tidak berarti penggunaan image atau foto ukuran besar ini akan memperlambat tampilnya sebuah laman. Kalaupun lebih besar hanya berbeda beberapa puluh kilobyte saja dan dengan kecepatan mobile data versi 4G saja, perbedaan ini tidak akan terasa. Apalagi sudah banyak software atau aplikasi yang bisa memperkecil ukuran sebuah foto tanpa merusak kualitasnya, seperti Photoscape (gratis loh!).

Tetap memang kecepatan loading sebuah laman penting. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengupload foto yang baru dijepret kamera langsung ke dalam blog. Ukuran foto digital sekarang besar-besar, dan paling sedikit 2,5 Mb. Terlalu besar. Harus diperkecil dulu dengan software tadi.

Tetapi, jangan menjadi pelit nan kikir dalam hal ini. Pergunakan foto ukuran “besar”, sebesar yang disediakan ruang baca. Kecil dalam hal ini sama artinya pelit karena tidak mau memberi kemudahan para pembaca untuk melihat lebih jelas.

Jangan pelit, Rekan!