3 Tips Jika Foto Hasil Jepretanmu Dinilai Jelek, Tidak Perlu Marah

Seorang fotografer suatu waktu dalam perjalanannya pasti akan menemukaan saat dimana foto hasil jepretannya dinilai jelek oleh yang melihat. Situasi yang seringnya menghadirkan rasa tidak nyaman dan kesal di dalam hati.

Bukan sebuah hal yang mudah untuk dihadapi karena untuk menghasilkan sebuah karya, seberapapun sederhananya, seorang fotografer sudah mengeluarkan tenaga, pemikiran, dan belum lagi biaya.

Situasi yang jika tidak ditangani dengan baik bisa berujung pada perdebatan panjang dengan sang kritikus atau yang mencela.

Bagaimana sebaiknya menghadapi situasi yang seperti ini?

Sekali lagi bukanlah hal yang gampang karena pastinya berkaitan dengan ego dari seorang manusia juga.

Namun, kalau saya akan menghadapinya dengan cara ini

<1> Tersenyum dan tidak menjawab : perbedaan selera

Penilaian sebuah karya foto pada dasarnya subyektif. Tidak pernah ada kriteria standar yang bisa dijadikan rujukan semua orang, kecuali dalam lomba foto.

Seseorang menilai berdasarkan pengalaman, pengetahuan, cara pandang, dan juga seleranya. Tentunya dalam hal ini setiap orang akan berbeda.

Jadi, pandang saja penilaian buruk yang diberikan adalah karena perbedaan selera dan tidak perlu diperdebatkan.

Berikan saja senyuman dan Anda tidak perlu menjawabnya. Siapapun berhak menilai.

<2> Bersikap terbuka : ajak diskusi

Tidak masalah juga jika Anda meminta penjelasan lebih lanjut dari si pengkritik. Bagaimanapun, seorang fotografer adalah manusia yang bisa melakukan kesalahan.

Bersikap terbuka bisa menjadi sebuah pilihan untuk menggali lebih jauh lagi alasan mengapa hasil jepretan Anda dipandang kurang bagus. Siapa tahu saja si pemberi kritik memang memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan Anda.

Lagi pula, jika dilakukan dengan benar, bukan tidak mungkin si kritikus bisa menjadi kawan dan memberikan saran yang bagus untuk perbaikan diri.

<3> Minta contoh : pembuktian

Jika ada rasa tidak terima di dalam hati, wajar saya, Anda masih manusia berarti. Namun, tidak perlu marah-marah dan langsung emosi, cukup dengan meminta contoh bahwa sang pengkritik bisa menghasilkan foto yang lebih baik lagi.

Tindakan yang sebenarnya wajar karena seseorang yang mengkritik sudah sewajarnya ia bisa membuktikan bahwa ia memang lebih baik dari Anda dalam hal ini.

Kalau ternyata ia tidak bisa memberi contoh, tetap jaga emosi dan tidak perlu marah. Ingat, mungkin saja foto Anda tidak sesuai seleranya.

Jika ia ternyata memang lebih baik dari Anda, terima. Pegang prinsip di atas langit masih ada langit yang lain. Lanjutkan dengan meminta saran dan penjelasan lebih jauh untuk perbaikan di masa datang.

Yang tidak seharusnya dilakukan ketika foto hasil jepretanmu dinilai jelek adalah marah-marah.

Tidak ada gunanya menghabiskan enerji dan waktu hanya untuk melampiaskan ego. Lagi pula hal itu akan memberi kesan jelek kepada Anda sebagai orang yang tidak bisa menerima kritik.

Keep calm.

Yang mana cara yang menjadi pilihan Anda?

Leave a Comment