Di era teknologi digital berkembang seperti saat ini, merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk menemukan beda fotografer dan artis (seniman) digital, jika hanya melihat output hasil dari keduanya.
Masalah terbesarnya adalah keduanya akan menghasilkan yang namanya “image”. Fotografer memang pada dasarnya menghasilkan foto, tetapi foto digital juga termasuk dalam kategori image. Begitu pula yang dibuat oleh artis digital.
Terlebih lagi keduanya juga menggunakan menggunakan banyak peralatan digital yang sama juga, seperti kamera, scanner. Belum lagi aplikasi yang mereka pakai pun sangat mirip, seperti Photoshop, GIMP, dan banyak aplikasi pengubah citra (image) dalam melakukan pekerjaannya.
Bukan perkara yang mudah untuk bisa menemukan apakah sebuah image dihasilkan oleh seorang fotografer atau seorang seniman digital, kalau hanya melihat hasilnya saja.
Tentu saja, dalam beberapa hasil karya, seperti logo, atau vector, mengetahui siapa di belakangnya mudah karena jenis-jenis karya ini merupakan buah tangan dari seorang artis digital dan bukan seorang fotografer.
Namun, secara teori, terdapat perbedaan yang lumayan kentara dari kedua profesi ini. Dari sana pula beda fotografer dan artis/seniman digital bisa diketahui.

1> Peralatan
Fotografer menggunakan kamera sebagai alat utama menghasilkan karyanya. Mereka kemudian memperbaiki dan memperindah karyanya dengan menggunakan komputer dan berbagai aplikasi.
Sebaliknya, seorang seniman digital, justru memiliki alat utama berupa komputer dan aplikasi pengedit imagenya. Kamera hanyalah opsi karena bisa saja mereka memakai foto/image yang sudah ada dan kemudian memodifikasinya. Profesi yang dalam bahasa Inggris disebut digital artist ini tidak bergantung pada kamera untuk menghasilkan karyanya.
2> Obyek
Seorang fotografer, genre apapun melandaskan hasil karyanya dari apa yang benar-benar ada, riil. Contohnya, seorang fotografer jalanan akan merekam apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata dengan kamera dan kemudian mengolahnya di komputer.
Bertentangan dengan seorang artis digital. Ia tidak memerlukan obyek yang benar-benar riil ada. Sumber karyanya mayoritas berasal dari kepalanya sendiri, alias pemikirannya sendiri dan ia tidak memerlukan sesuatu yang benar-benar terjadi.
3> Cara Kerja
Perlukah seorang seniman digital turun langsung ke dunia nyata? Kalau dia mau dan ingin, ya boleh saja, tetapi ia tidak perlu melakukan itu. Ia bisa saja mencomot ide yang dibutuhkan dari apa yang sudah tersedia, baik di internet atau di hard disk komputernya.
Tidak perlu ia harus bersinggungan dengan kehidupan nyata dan akan tetap bisa menghasilkan karya.
Sayangnya, hal itu tidak bisa dilakukan oleh seorang fotografer.
Kalau ia mau menghasilkan sebuah karya, ia tetap harus melakukan tindakan nyata di dunia nyata. Ia harus berinteraksi dengan realita yang ada. Tanpa kehadirannya di sana, ia tidak akan bisa memiliki karya.
4> Realita vs Tidak Nyata
Memang banyak hasil karya fotografer yang indah sehingga menjadi seperti khayalan, tetapi tetap saja yang direkam adalah bagian dari realita. Itu memang dasar dari fotografi.
Berbeda dengan yang ditampilkan oleh seniman digital, yang sudah pasti adalah “tidak nyata” karena berasal dari kepala si seniman. Apa yang diperlihatkan pada dasarnya tidak ada dan hanya ada di benak seorang artis saja.

Baca juga : Apa itu Digital Image dan Digital Imaging ? Tidak Semua Image Keluar Dari Kamera
Secara teoretis, itulah beda antara fotografer dan artis (seniman) digital. Namun, seperti sudah disebutkan di atas, pada prakteknya, dan dalam banyak kasus, bukan pekerjaan yang mudah untuk menemukan bedanya kalau hanya melihat hasilnya.
Di masa sekarang biasanya seorang fotografer “merangkap” atau setidaknya harus menguasai 1/2 kemampuan yang dimiliki seniman digital untuk melakukan post processing pada foto.
Jadi, kedua profesi bersinggungan pada banyak titik yang membuatnya sulit dibedakan.
Bagaimana dengan Anda? Apakah masuk dalam kategori fotografer atau seniman digital?