Bukaan Diafragma/Aperture Untuk Foto Pemandangan

Ingin membuat foto pemandangan yang menarik dan enak dilihat? Langkah awal yang paling penting untuk diperhatikan adalah karakter dari foto jenis ini. O ya, setiap jenis (genre) foto memiliki sifat dan karakter masing-masing yang menentukan cara untuk membuatnya.

Salah satu ciri dari foto pemandangan terletak pada , umumnya, semua bagian dalam frame perlu tajam dan jelas.

Kenapa? Karena semua bagian itu merupakan bagian dari cerita keindahan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, porsinya sama untuk setiap bagian untuk menjaga keharmonisan.

Berhasil atau tidaknya membagi peran ini akan tergantung pada bukaan diafragma atau aperture yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan besarannya rentan berujung pada bagian foto yang kurang tajam atau jelas.

i ruang negatif atau negative space (1)

Nah, berapa besaran bukaan diafragma/aperture yang cocok untuk foto pemandangan? Angka pastinya akan tergantung pada banyak faktor, seperti jenis kamera, lensa, atau filter.

Namun, angka minimumnya berada di kisaran f/5.0-5.6. Di angka ini, kalau tidak ada masalah lain, semua bidang foto akan menjadi tajam. Lebih baik lagi kalau angkanya berada di atas itu, seperti 7-8 untuk memastikan bahkan obyek di belakangnya tidak menjadi blur.

Bukaan ini bisa dicapai oleh semua lensa DSLR atau MIrrorless yang beredar, bahkan termasuk lensa kit DSLR 18-55 mm. Bahkan, kamera smartphone dapat mencapai bukaan ini.

Yang harus dicatat adalah penggunaan bukaan diafragma yang semakin kecil (angka f besar) akan membutuhkan cahaya yang lebih banyak. Untuk itu harus diimbangi dengan shutter speed (kecepatan buka diafragma) yang lebih lambat atau ISO yang lebih tinggi.

Misalkan, Anda sudah membuat foto dengan f/5.6, ISO 100, dan shutter speed 1/500. Jika Anda ingin memotret obyek yang sama dengan f/7 atau 8, maka pilihannya ada dua

  • mengubah setting shutter speed menjadi 1/125 atau di bawah itu
  • mengubah setting ISO menjadi 400 atau 800
  • bisa juga melakukan kombinasi antara keduanya
Kata siapa kamera smartphone tidak bisa menghasilkan foto yang bagus A1

Bagaimana bila Anda tidak paham cara mengubah bukaan diafragma? Meski saya sarankan untuk belajar, ada dua opsi lain. Catatannya, Anda tidak akan menjadi pandai dalam fotografi dan akan tergantung pada kamera saja.

Kedua opsi itu adalah

  • memakai setting auto : selama tidak ada obyek yang terlalu menonjol di depan, biasanya kamera digital akan memberikan porsi yang sama
  • cari simbol “gunung” pada kamera karena simbol ini merupakan setting yang dipersiapkan untuk memotret landscape atau pemandangan

Silakan dicoba. Terakhir, ini berdasarkan pengalaman pribadi dan bila Anda memiliki cara sendiri, jangan ragu untuk membuang pandangan di atas dan pakai cara sendiri.

Leave a Comment