Memotret Dalam Kondisi Kurang/Minim Cahaya : Ini Kuncinya!

Memotret dalam kondisi kurang cahaya, seperti saat malam hari, mendung atau dalam ruangan bisa menjadi sangat tricky (menjebak).

Salah dalam penanganan biasanya akan menghasilkan foto yang

  • blur alias kabur alias kurang jelas
  • terlalu gelap

Tentunya, jika hal ini terjadi maka hasilnya tidak akan enak dilihat.

Untuk mengatasinya ada beragam cara dan tentunya juga akan berkaitan dengan selera dan juga jenis foto yang hendak dihasilkan. Tidak bisa semua kondisi disamaratakan dan tidak ada metode ajaib yang berlaku untuk semua situasi.

Namun, pada dasarnya ada beberapa hal yang bisa dipergunakan untuk mengatasinya agar foto tetap terang, tajam, dan enak dilihat.

Kunci-kunci memotret dalam kondisi kurang/minim cahaya bisa dilihat di bawah ini

Lighting

Iya lah. Cara pertama yang harus dicoba kalau situasi pencahayaan kurang adalah dengan “MENAMBAH” cahayanya.

Jika memang ada menyalakan semua sumber cahaya, seperti lampu di lokasi harus dilakukan. Kalau tidak peralatan tambahan seperti senter atau apapun bisa dipergunakan.

Namun, kalau memang bisa dan memungkinkan, penggunaan perangkat lighting bisa menjadi opsi yang baik sekali.

Yang penting, tambahkan cahaya.

Memotret Dalam Kondisi Kurang/Minim Cahaya : Ini Kuncinya!

ISO

Bagaimana kalau peralatan lighting tidak ada atau pemotretan dilakukan di luar ruangan (outdoor)?

Coba ubah setting ISO. Ingat mengenai segitiga eksposur dimana semakin tinggi ISO, maka sensor akan merekam semakin banyak cahaya.

Jadi, naikkan ISO sampai batas yang dimungkinkan oleh kamera. Misalkan saja, kita biasa memotret dengan ISO 100, pada saat cahaya terasa kurang, coba naikkan ISO sampai 800, 1600, atau bahkan 3200.

Namun, semua itu akan tergantung pada kamera karena jika ISO dinaikkan maka kemungkinan munculnya noise sangat besar.

Shutter Speed

ISO sudah dinaikkan, tetapi foot tetap terasa kurang terang. Saat memainkan shutter speed atau kecepatan buka rana.

Perlambat bukaan agar waktu cahaya masuk menjadi lebih lama dan jumlahnya semakin banyal. Sebagai contoh, jika kecepatannya 1/500 detik, perlambat menjadi 1/75 detik.

Namun, jangan lupakan bahwa semakin lambat, maka semakin besar kemungkinan terjadi blur karena kamera merekam goncangan di tangan. Pilih batasan aman agar foto tetap tajam.

Aperture/Diafragma

Jangan abaikan atau lupakan aperture atau diafragma sebagai anggota segitiga eksposur. Merubah settingnya bisa dilakukan untuk mengatas masalah kurang cahaya saat pemotretan.

Misalkan saja, kita biasa memotret dengan aperture f/5.6, namun saat pemotretan kurang cahaya, kita bisa mengaturnya menjadi f/1.8. Artinya lebar shutter/penutup lensa yang terbuka akan lebih lebar dan cahaya bisa masuk lebih banyak juga. Persis kalau kita membuka jendela lebar-lebar agar sinar matahari masuk sebanyak banyaknya.

Penggunaan lensa dengan bukaan lebar seperti f/1.8 atau f/1.4 akan sangat membantu dalam hal ini.

Tripod

Jika semua itu sudah dicoba dan tetap saja layar monitor menunjukkan hasil foto blur atau terlalu gelap, saat menggunakan si KAKI TIGA alias Tripod.

Dengan memberi dudukan yang statis dan stabil, kombinasi setting segitiga eksposur bisa diubah sampai titik maksimum.

Sebagai contoh, jika setting speed sudah 1/50 dan kalau diperlambat akan menghasilkan blur, dengan tripod, kecepatannya bisa diubah sampai bahkan 30″ atau 30 detik. Setting ini tidak bisa dilakukan dengan tangan sebagai penopangnya karena dalam waktu itu tangan akan bergoyang.

Dengan memakai tripod kita bisa memberi waktu lebih banyak agar kamera bisa menerima lebih banyak cahaya.

HDR

Jika tripod tidak ada, bisa pergunakan fitur HDR. Fitur ini ada di kebanyakan kamera.

Kalau fitur ini diaktifkan, kamera akan menerima instruksi mengambil 3 foto dengan setting yang berbeda-beda (sesuai standar dari produsen) dan kemudian menggabungkannya menjadi satu (pada bagian terbaiknya).

Jadi, kalau fitur ini dihasilkan, peluang mendapatkan foto yang lebih baik masih mungkin didapat, meski tidak seperti kalau menggunakan tripod.


Pada dasarnya, kunci memotret dalam kondisi kurang atau minim cahaya ada pada hal-hal tersebut di atas.

Namun, ada satu cara lagi, jika ternyata hasilnya tetap terlalu gelap (kalau blur susah diperbaiki). Cara ini adalah dengan mengeditnya.

Banyak software photo editing yang bisa melakukannya, jika hanya sekedar membuat foto menjadi lebih terang, seperti Photoscape, Photoshop, atau GIMP.

Ini adalah langkah terakhir kalau di lapangan foto masih terasa kurang memuaskan karena terlalu gelap.

Silakan dicoba saja.

Leave a Comment