Mengapa Foto Dengan Model Wanita Mendapat Banyak Like di Grup Fotografi Facebook?

Di banyak grup/komunitas fotografi di Facebook, salah satu hal yang sudah sering diketahui adalah foto dengan model wanita, apalagi yang cantik akan cenderung mendapatkan “LIKE” banyak sekali.

Seringkali bahkan, meski secara teknis fotografi hasil fotonya kurang meyakinkan, respon dari member grup yang lain masih lebih banyak dibandingkan dengan foto pemandangan, jalanan, atau obyek lainnya.

Hal ini kerap menjadi bahan perdebatan panjang dan saling sindir antar sesama anggota grup.

Padahal, sebenarnya wajar saja kalau kita coba meluangkan waktu sedikit untuk menganalisa.

Dimulai saja dari

<1> mayoritas penghobi fotografi adalah pria : meskipun memang mulai banyak hobbyist wanita, tetapi fakta yang ada, mereka yang biasanya serius menekuni bidang ini adalah kaum adam.

Meskipun saya tidak mengecek satu persatu daftar member dan memilah pria/wanita, namun saya berani bertaruh bahwa mayoritas member di grup fotografi Facebook berjenis kelamin pria, cowok, laki-laki.

<2> prioritas utama kaum pria adalah wanita : memang kodratnya bahwa salah satu sasaran utama dalam kehidupan kaum pria adalah wanita, terutama yang cantik. Iya kan? Itu memang sudah kodratnya.

Lalu, ketika mereka disuruh menilai mana yang lebih menarik kecantikan wanita, pemandangan, atau obyek non wanita lainnya? Jawabannya akan sudah jelas bahwa posisi wanita akan berada di atas yang lain.

Hal itu berkaitan dengan naluri laki-laki. Mau yang sudah menikah atau belum, kecantikan wanita selalu menjadi daya tarik yang mengundang perhatian kaum laki-laki.

Pemandangan, cerita kehidupan, atau yang lain membutuhkan rute yang lebih panjang dan tidak selalu berhasil membuat pria merasa terhubung dengan foto tersebut. Berbeda dengan foto dengan model wanita, sejelek apapun, maka pria yang melihat secara naluri akan merasa terhubung.

Sesuatu yang wajar dan sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.

Apakah berarti kita harus memamerkan foto dengan model wanita cantik untuk selalu mendapatkan LIKE?

Pertanyaannya, untuk apa LIKE itu? Apakah membantu perkembangan Anda sebagai fotografer? Apakah mendukung usaha fotografi yang Anda jalankan?

Kalau tidak mengapa harus terlalu peduli pada usaha mendapatkan “like” dari sesama member di konumitas tersebut. Apalagi anggota di grup fotografi Facebook, mayoritas bukan klien atau setidaknya orang yang Anda kenal, atau orang yang mungkin memberi pekerjaan.

Lalu, mengapa kita harus mengejar LIKE selain karena ingin memuaskan ego saja?

Tetap fokus pada jalan atau genre yang dipilih. Fokus pada pengembangan diri, skill, serta kemampuan, dan bukan pada mencari afirmasi bagi diri sendiri yang sekedar pemuasan ego pribadi saja.

Itu sih menurut saya, tetapi ini dunia bebas dan Anda bebas mau memilih jalan yang manapun.

Leave a Comment