Mengenal Rule of Space atau Aturan Ruang Dalam Fotografi

Rule of Space atau dalam bahasa Indonesia, Aturan Ruang merupakan sebuah teknik sederhana dalam fotografi yang bisa memberikan imbas banyak pada hasil sebuah foto.

Tidak memerlukan setting kamera khusus. Yang diperlukan adalah kejelian dalam memainkan “ruang” dan penempatan obyek pada frame foto. Aturan ini berkaitan dengan komposisi foto.

Aturan Ruang pada dasarnya adalah memberikan “ruang kosong” yang sesuai dengan arah pandangan atau pergerakan (imajinatif) dari obyek foto tersebut.

Contohnya sebagai berikut

Perhatikan “ruang kosong” yang juga disebut dengan negatif space (ruang negatif) dalam aturan ini.

Pada foto pertama, tidak ada implikasi arah dan bahwa si Pak Tua Ojeg Sepeda bergerak karena ruang kosongnya sangat sempit. Sementara pada foto ke dua, ia seakan sedang bergerak ke suatu arah.

Ruang pada foto kedua itulah yang dimaksud dengan Rule of Space atau Aturan Ruang.

Mana di antara kedua foto itu yang lebih menarik dan memberi kesan? Saya rasa Anda sepakat bahwa foto yang kedua akan lebih menarik.

Obyek apa saja yang bisa memanfaatkan Aturan Ruang?

Tentunya obyek yang bisa “bergerak”. Benda mati dan dikenal manusia bersifat statis, tidak akan bisa menghasilkan kesan yang sama, contohnya gedung yang tetap tidak akan terlihat “bergerak” meski diberi ruang kosong seluas apapun.

Dalam hal ini obyek yang umum untuk pemanfaatan Aturan Ruang, seperti

  • manusia
  • kendaraan
  • hewan

Contohnya seperti di bawah ini.

Mengenal Rule of Space atau Aturan Ruang Dalam Fotografi

Pemanfaatan teknik ini juga bukan hanya untuk menggambarkan “pergerakan” , tetapi juga untuk menggiring pandangan pemirsa foto ke arah yang dilihat oleh obyek. Biasanya hal ini dilakukan dengan memanfaatkan “mata” dari manusia atau hewan yang sedang “melihat” ke suatu arah.

Contohnya di bawah ini.

Manfaat memakai teknik Aturan Ruang?

Penggunaan teknik ini akan membantu dalam

  • menggambarkan “pergerakan” dari obyek
  • menghadirkan keingintahuan, terutama kalau memanfaatkan pandangan hewan atau manusia
  • mengarahkan pandangan mereka yang melihat foto untuk mengikuti arah pandangan atau pergerakan
  • menghadirkan kesan luas jika obyeknya lebih kecil

Jadi, pada saat Anda hendak memotret ada baiknya juga perhatikan arah mata memandang (kalau manusia atau hewan) atau ke arah mana sebuah kendaraan bergerak. Setelah itu, berikan ruang di depannya agar fotonya menjadi lebih menarik.

Meskipun demikian, sama halnya dengan berbagai “ATURAN” lain dalam fotografi, seperti juga Rule of Thirds, bukanlah sebuah kewajiban dan keharusan.

Aturan-aturan ini pada dasarnya adalah panduan yang tidak mengikat. Semua akan terserah si pemegang kamera.

Walaupun begitu, harus diperhatikan juga bahwa aturan-aturan ini sudah terbukti berhasil menghadirkan harmoni dan keseimbangan antar semua bagian dalam bidang foto. Memilih mengabaikannya bukanlah kesalahan, tetapi mungkin foto yang dihasilkan akan menghasilkan kesan kurang teratur.

Sekali lagi “mungkin” karena dunia fotografi bukanlah dunia ilmu pasti. Terlalu banyak kemungkinan yang tidak bisa diabaikan.

Jadi, silakan mencoba-coba sendiri mana yang terbaik menurut Anda.

Leave a Comment