Tentunya, ketika terjun ke dalam dunia fotografi, satu istilah pertama yang kerap terdengar adalah tentang BOKEH. Sebuah kata yang terdengar asing bagi telinga umum dan awam, tetapi sebuah istilah yang sering mendorong banyak fotografer untuk berusaha menghasilkan sebuah bokeh yang istimewa.
Tetapi, sebenarnya apa itu BOKEH? Keuntungan apa yang didapat dari BOKEH? Bagaimana cara membuat BOKEH?
Satu kata ternyata bisa menjadi tulisan yang cukup panjang. Apa itu BOKEH?
Bokeh adalah sebuah kata yang diserap dari bahasa Jepang oleh dunia fotografi, artinya adalah “Mengaburkan“.
Dalam fotografi, secara teknis bermakna “blur” alias tidak jelas yang dihasilkan dari keterbatasan lensa kamera dimana cahaya yang masuk menjadi “out of focus” alias tidak terfokus. Kata ini biasanya dikaitkan dengan latar belakang sebuah foto dan tidak berkaitan dengan obyek utamanya.
Agak njlimet? Perhatikan foto di atas. Pada foto kucing tersebut tentunya Anda bisa membedakan dimana ada bagian yang sangat jelas/tajam dan ada bagian yang kabur, alias tidak terfokus.
Bagian yang blur itulah yang dikenal dalam dunia fotografi sebagai BOKEH.
Sesederhana itu? Ya. Istilah yang terdengar asing sebenarnya adalah sesuatu yang sangat sederhana. Tidak rumit.
Tetapi.. ada tetapinya.
Memang pada dasarnya blur ini dihasilkan dari keterbatasan lensa, yang pada satu titik tertentu tidak akan bisa membuat semua area dalam foto menjadi jelas/tajam. Hal inilah yang dimanipulasi oleh para fotografer. Jadi, bukan dilakukan secara kebetulan.
Lalu, mengapa membuat bokeh? Bukankah foto yang bagus adalah foto yang jelas dan tajam?
Ada alasannya.
Mengapa Membuat BOKEH?
Menghilangkan bagian yang “tidak perlu”
Betul, sebuah foto yang baik dan bagus biasanya adalah sebuah foto yang tajam dan jelas. Sayangnya terkadang tidak semua bagian foto tidak diperlukan dalam mendukung ide yang ada di kepala fotografer.
Seringkali kita menemukan obyek yang bagus tetapi latar belakangnya tidak mendukung atau bahkan mengganggu jika dijadikan sebuah foto.
Nah, untuk menyingkirkan bagian yang “mengganggu” atau “tidak perlu” ini belum tentu bisa dilakukan secara fisik. Oleh karena itu, fotografer akan berusaha “menghilangkannya” dari foto dengan kameranya.
Bokeh adalah satu cara untuk menghilangkan bagian yang dianggap tidak perlu . Dengan menjadikan latar belakangnya kabur, maka bagian yang “mengganggu” tidak akan terlihat lagi.
Menonjolkan obyek utama dalam foto
Otomatis, ketika bagian yang tidak perlu menjadi hilang, maka obyek utama dalam foto akan semakin menonjol.
Mata yang melihat akan serta merta diarahkan pada fokus utamanya saja.
Penggunaan teknik BOKEH juga merupakan salah satu bentuk penerapan dari konsep KISS atau Keep It Simple Stupid yang berdasar pada kalimat “Sederhana itu indah”.
Menambah nilai estetis pada sebuah foto
Nah, inilah yang membuat bokeh menjadi sebuah teknik yang terus dipelajari oleh para fotografer. Mereka ingin membuat sebuah latar belakang blur yang bukan sekedar menghilangkan bagian mengganggu atau membuat obyek utama menonjol saja.
Para fotografer kerap menggunakan teknik ini untuk memberikan nilai tambah, atau nilai estetika dari sebuah foto. Sebuah latar belakang yang kabur tetapi bisa menyatu dengan obyek akan selalu diupayakan oleh para fotografer.
Oleh karena itu berkembanglah berbagai istilah tambahan terkait dengan bokeh, seperti creamy, halus, dan lainnya. Semuanya mengacu pada penambahan nilai estetika dari sebuah foto.
Penilaian bagus tidaknya akan tergantung pada selera individu dan tidak ada konsep standar dalam hal ini. Ada yang menyukai bokeh sebagian dimana latar belakang tidak 100% kabur tetapi masih memperlihatkan bentuk, tetapi ada juga yang benar-benar membuat background menjadi “tidak berbentuk”.
Cara Membuat Bokeh
Tidak sulit tetapi juga sekaligus sulit. Bingung kan?
Tidak sulit karena kamera digital dewasa ini sudah sangat mempermudah untuk membuat bokeh.
Yang sulit adalah karena untuk membuatnya butuh banyak latihan dan juga pengamatan agar bisa menghasilkan bokeh yang enak dipandang mata. Butuh kejelian untuk menempatkan posisi kamera/pemotret, obyek utama, dan juga latar belakang yang tepat.
Meskipun demikian beberapa langkah ini adalah dasar dari membuat bokeh.
Pergunakan Aperture Besar
Jika kamera yang dipergunakan adalah prosumer atau DSLR, maka perhatikan penggunaan Aperture atau Diafragma atau Bukaan Rana yang besar.
Singkatnya, tentu Anda sering memperhatikan ada angka F 1.8/2.8/4.5/5.6/11/22 pada dua jenis kamera ini. Ini menunjukkan besaran Aperture.
Aperture yang besar adalah yang memiliki angka kecil, semakin kecil maka semakin besar. Pergunakan yang terbesar yang dimungkinkan oleh kamera dan lensa (setiap lensa dan kamera akan memiliki batasan Aperture yang bisa dicapai).
Dengan begitu Depth of Fieldnya akan menjadi dangkal dan cahaya hanya terfokus pada satu bidang sempit saja (untuk obyek utama) dan sisanya akan kabur.
Kurangi Jarak Pemotret dari Obyek
Cobalah Anda acungkan jari telunjuk di depan mata dan kemudian fokuskan mata pada telunjuk. Lalu gerakkan telunjuk tersebut mendekati mata.
Yang akan Anda temukan adalah semakin dekat telunjuk dengan mata, maka kita akan melihat telunjuk akan tetap jelas sedangkan bidang lainnya akan menjadi kabur.
Konsep bokeh menggunakan prinsip yang sama. Jadi usahakan memotret dari jarak sedekat mungkin dengan obyek. Sedekat mungkin dalam artian sesuai dengan batas maksimum kamera dan situasi sekitar. Jangan sampai obyek utama menjadi kabur karena kamera tidak bisa menemukan fokus.
Dengan memotret dari sedekat mungkin, maka Depth of Field atau bagian yang jelas akan semakin mengecil pula. Hal ini akan membantu membuat obyek utama tetap tajam dan jelas sedangkan bagian lain menjadi blur atau kabur.
Jarak Obyek dan Latar Belakang sejauh mungkin
Membuat bokeh berarti Anda menginginkan blur. Sementara semakin jauh jarak antara obyek dengan latar belakang atau background maka fokus kamera akan semakin mudah membedakan mana yang harus difokus dan mana yang tidak.
Jarak antara obyek dan background yang terlalu dekat akan sulit menghasilkan bokeh yang bagus.
Pertimbangan jarak ini juga diperlukan untuk menentukan apakah Anda ingin latar belakang masih memperlihatkan “bentuk” atau blur sama sekali.
Anda yang menentukan.
Pergunakan Focal Length Terpanjang
Ini tentunya sulit dilakukan jika menggunakan kamera saku atau smartphone yang memiliki keterbatasan focal length (panjang lensa).
Jika kamera yang dipergunakan adalah kamera prosumer atau DSLR, maka ambillah focal length terpanjang yang tersedia.
Sebagai contoh, jika kamera Anda adalah superzoom atau prosumer, putarlah ring lensa hingga tabung lensa keluar sampai batas maksimum. Dengan begitu sudah pasti focal lengh pada saat itu adalah yang terpanjang.
Sedangkan di kamera DSLR, tergantung pada ketersediaan lensa yang Anda punya, pakailah yang memiliki angka terjauh. Misalkan Anda memiliki beberapa lensa seperti 18-55 MM, 18-135 MM, dan 70-300 MM, maka pergunakan yang terakhir. Lensa terakhir memiliki focal length terpanjang “300MM”.
Hal ini akan memberikan keuntungan tersendiri dalam membuat foto bokeh.
Perhatikan Fokus
Ini penting. Tentunya kita tidak ingin bagian yang ingin ditampilkan/ditonjolkan menjadi blur, sementara bagian yang seharusnya blur menjadi tajam dan jelas.
Tempatkan fokus (jika menggunakan manual focus) pada titik dimana Anda ingin bagian itu menjadi tajam dan jelas. Kalau ragu, pergunakan auto focus saja agar kamera yang menentukan.
Kamera masa kini cukup pintar untuk bisa melakukan hal ini, tetapi harus Anda pastikan tidak ada obyek lain di depan obyek utamanya. Hal ini karena dalam setting auto focus kamera akan menganggap obyek yang terdekat dengannya sebagai obyek utama dan ia akan membuatnya menjadi tajam.
Pergunakan Lensa Prime
Lensa prime adalah jenis lensa yang dibuat dengan satu tujuan khusus, seperti misalkan lensa 50 MM F/1.8.
Lensa ini tidak bisa melakukan zoom karena focal length sudah dibuat fix atau pasti, yaitu 50 milimeter saja. Tetapi, lensa ini memiliki kelebihan kemampuan Aperture yang sangat besar, yaitu hanya F/1.8 saja. Dengan begitu maka Depth of Fieldnya (bagian yang jelas dan tajam) akan sangat sempit dan sisanya akan blur.
Lensa jenis ini memang ditujukan untuk membuat bokeh.
Tentu saja, selain itu pergunakan optik lensa yang terbaik yang terjangkau oleh dompet. Meskipun ada lensa prime yang memiliki ukuran sama seperti 50MM F/1.8 tetapi lensa dengan optik yang lebih baik akan menghasilkan bokeh yang lebih baik. Sayangnya semakin baik optik yang dipergunakan, harga lensanya akan semakin mahal juga.
Jadi sesuaikan dengan kemampuan dompet dan kebutuhan.
Bisakah kamera smartphone atau kamera saku membuat bokeh?
Bisa saja.
Tetapi, karena keterbatasan dalam banyak hal seperti aperture, focal length, maka pemotret butuh kemauan untuk mencoba mengatur posisi pemotret-obyek-latar belakang. Tidak jarang sang pemotret harus benar-benar memotret dari jarak yang sangat dengan obyek.
Smartphone juga bisa diberikan tambahan lensa untuk membantu pembuatan bokeh.
Jadi, tetap bisa.
Itulah yang dinamakan BOKEH dalam fotografi. Sebuah teknik yang bisa dikata memang sangat membantu dalam membuat sebuah foto yang menarik dan indah.
Ingin mencoba? Ambil kamera Anda dan cobalah lakukan sendiri. Teorinya sudah ada, maka yang perlu dilakukan adalah berlatih. Tanpa latihan yang rutin, maka sulit untuk mendapatkan hasil. Bukan begitu, Kawan?
apa smartphone bisa Pak…mengaburkan objek, dibelakang subjek fhoto..?
Tergantung jenis smartphonenya kang.. keluarin terbaru biasanya lebih gampang membuat blur.
Tapi sebenarnya smartphone apapun bisa membuat blur di belakang asal tahu caranya saja.